Study Hard: Konsep Dasar SIG (Sistem Informasi Geografi)

Jumat, 26 April 2013

Konsep Dasar SIG (Sistem Informasi Geografi)

KONSEP DASAR SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFI)



1. Pengertian SIG

Definisi SIG adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyajikan data atau informasi yang berkaitan dengan geografi. Data tersebut memuat data atau fakta permukaan bumi secara lengkap, misalnya, keadaan geologi, topografi, jenis tanah, hidrologi, iklim, dan budaya. Wujud data tersebut disajikan dalam bentuk peta sehingga sistem informasi geografi tidak terlepas dari peta sebagai basis data.

Menurut beberapa pakar, ada beberapa pengertian SIG.
a. SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, dan data manusia, organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi (Chrisman:97).
b. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisis informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi (Demers:97).
c. SIG adalah teknologi informasi yang dapat menganalisis, menyimpan, dan menampilkan baik data spasial maupun nonspasial (Guo:20).
d. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi (Rice:20).

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis.

2. Pengelolaan SIG
Cara pengelolaan SIG sebagai suatu sistem pada prinsipnya terdiri atas tiga subsistem.
a. Subsistem masukan (input subsystem), yaitu pengumpulan data objek material geografi yang mendukung dan dapat dimasukkan dalam topik geografi yang akan diinformasikan.
b. Subsistem pengolahan dan penyimpanan data (processing and storage subsystem), yaitu penyimpanan data yang memungkinkan untuk dipanggil kembali secara cepat dan akurat.

Adapun data yang diolah atau dikelola ada dua macam, yaitu
1) data keruangan atau data grafis atau data spasial,
2) data deskriptif atau data atribut.

Pengumpulan data dan pengolahan data geografi dilakukan dengan dua cara, yaitu
1) pengindraan jauh berupa foto udara, citra radar, dan citra satelit,
2) data teristris (pengukuran langsung di medan atau lapangan) yang tidak dapat dipantau dari jauh, misalnya, kepadatan penduduk dan batas wilayah administrasi.

c. Subsistem penyajian (output subsystem), yaitu penyajian semua data atau sebagian data dalam bentuk tabel, peta file elektronik (digital), dan grafik.


3. Tahapan kerja SIG
a. Masukan (input)
Secara garis besar, data dibedakan menjadi dua, yaitu data atribut dan data spasial.
1) Data atribut
Data atribut adalah data yang ada pada keruangan atau lokasi. Atribut menjelaskan suatu informasi. Contoh: hutan, sawah, ladang, dan kota. Data atribut dapat berupa kualitatif (contoh: kekuatan pohon), dan kuantitatif (contoh: jumlah pohon).
2) Data spasial atau data keruangan
Data spasial adalah data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat di permukaan bumi. Data spasial disajikan dalam dua bentuk atau model, yaitu raster dan vektor.
a) Bentuk raster disajikan dalam bentuk bujur sangkar atau sistem grid. Grid pada komputer disebut sel atau piksel. Setiap sel mempunyai koordinat dan informasi. Koordinat titik merupakan titik perpotongan antara garis bujur dan garis lintang di permukaan bumi.
b) Bentuk vektor disajikan dalam bentuk sistem koordinat. Data ini terdiri atas unsur titik, garis, dan poligon. Poligon adalah serangkaian garis yang berhubungan dan kedua ujungnya bertemu sehingga menjadi bentuk tertutup. Dapat dijelaskan bahwa titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama atau poligon tertutup sempurna.

b. Proses
Proses dalam SIG dapat berfungsi untuk memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data yang tersimpan dalam komputer. Jenis analisis data sebagai berikut.
1) Analisis lebar
Analisis yang mengolah data dalam komputer, kemudian menghasilkan daerah tepian sungai yang yang lebar.
2) Analisis penjumlahan aritmatika
Analisis yang mengolah data dalam komputer, kemudian menghasilkan penjumlahan. Analisis ini dapat dipakai untuk peta berklasifikasi yang akan menghasilkan klasifikasi baru.
3) Analisis garis bidang
Analisis pengolahan data yang dapat dipakai untuk menentukan region atau wilayah dalam radius tertentu.
Contoh: untuk menentukan daerah rawan gempa, rawan banjir, dan rawan penyakit.

c. Keluaran (output)
Data yang sudah dianalisis oleh SIG akan memberikan informasi pada pengguna data sehingga dapat dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Keluaran SIG dapat berupa peta cetakan (hard copy), rekaman soft copy dan tayangan (display).
Dengan SIG, setiap orang dapat membuat peta dan kemudian mengubah atau memodifikasinya dengan cepat kapan saja. Di samping itu, pengguna SIG juga dapat memproses ulang pembuatan peta dengan tingkat ketelitian tinggi kapan saja sebagaicontoh dalam pembuatan peta Amerika Selatan berdasarkan berbagai informasi atau tema yang tersedia.

4. Komponen SIG
Dalam kerja SIG, diperlukan komponen-komponen SIG yang merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan.

Berikut komponen-komponen SIG.
a. Perangkat keras (hardware), berupa suatu unit komputer terdiri atas CPU, VDU, disk
drive, tape drive, digitzer, printer, dan plotter.
1) CPU (Central Processing Unit) : perangkat utama komputer untuk pemrosesan semua instruksi dan program.
2) VDU (Visual Display Unit) : komponen yang digunakan sebagai layar monitor untuk menampilkan hasil pemrosesan CPU.
3) Disk drive : bagian dari CPU untuk menghidupkan suatu program.
4) Tape drive : bagian CPU yang menyimpang data hasil pemrosesan.
5) Digitzer : alat mengubah data teristris menjadi data digital (digitasi).
6) Printer : alat untuk mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil.
7) Plotter : berfungsi seperti printer, digunakan untuk mencetak peta tetapi keluarannya lebih lebar.

b. Perangkat lunak (software) berupa modul-modul program misal Arc/info, Arc View, Map Info, R2V, dan sebagainya. Modul tersebut berupa masukan data, verifikasi data, penyimpanan data, pengolahan dan manajemen data, presentasi data, transformasi data, dan interaksi dengan pengguna.

c. Data dan informasi geografi, berupa data spasial (peta) foto udara, citra satelit dan data atribut seperti data penduduk, data industri, dan pertambangan.

d. Manajemen berupa sumber daya
manusia yang mempunyai keahlian mengolah SIG.

Penyajian Data Sistem Informasi Geografi
1. Penyajian data SIG
Secara garis besar, penyajian data dalam sistem informasi geografi dapat dilakukan melalui dua cara.
a. Cara manual (konvensional)
Ciri-ciri sistem informasi geografi secara manual sebagai berikut.
1) Data tersimpan pada media yang harus dapat dibaca oleh manusia.
2) Perluasan data dilakukan oleh manusia, kecepatan penelusuran relatif rendah, dan tidak dipentingkan.
3) Semakin besar dan kompleks organisasinya, semakin sulit memperoleh gambaran yang lengkap dan cepat.
4) Kecepatan pengolahan data ditentukan oleh kecepatan petugas dalam menghitung, menyusun tabel, dan laporan.
5) Transmisi data dan informasi sebagian besar memerlukan transportasi fisik.
6) Pengguna sarana telekomunikasi masih terbatas.
7) Secara keseluruhan, terdapat delay (kelambatan) informasi yang cukup besar.

b. Cara komputer, yaitu pengolahan data dengan menggunakan teknologi komputer. Data yang diselesaikan lebih cepat dengan hasil ketelitian (akurasi) lebih tinggi.
Ciri-ciri sistem informasi geografi secara komputerisasi sebagai berikut.
1) Data tersimpan dalam media yang dapat dibaca oleh mesin, bersifat padat, lebih mudah, dan cepat untuk ditelusuri.
2) Kumpulan data yang besar dapat disimpan di dalam satu lokasi dan berbagai himpunan data untuk memperoleh gambaran yang lengkap dan lebih mudah.
3) Kecepatan pengolahan data lebih tinggi.
4) Transmisi data sebagian besar dilakukan melalui telekomunikasi.
5) Secara keseluruhan, delay (keterlambatan) aliran data dan informasi relatif kecil.
6) Lokasi-lokasi pengembangan dan pengoperasian sistem yang tersebar lebih mudah dalam memonitor dan mengoordinasikan aktivitasnya.

Dari penyajian tersebut, komputerisasi dalam SIG mempunyai keunggulan, antara lain,
1) pengolahan lebih cepat dan lebih mudah,
2) jika terjadi kesalahan input data, data tersebut mudah diperbarui,
3) jika membutuhkan data yang terdahulu, data tersebut mudah dicari,
4) keamanan data lebih terjamin karena dapat dikunci dengan kode,
5) penyimpanan data lebih ringkas dan hemat,
6) mudah dibawa,
7) relatif murah.

Tidak ada komentar: