Study Hard: April 2013

Minggu, 28 April 2013

PEMBANGUNAN KAITANNYA DENGAN LINGKUNGAN HIDUP

PENGERTIAN DAN PENJELASAN PEMBANGUNAN KAITANNYA DENGAN LINGKUNGAN HIDUP


Pembangunan nasional adalah usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.

Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun batiniah yang selaras, serasi dan seimbang. Pembangunan yang bersifat lahiriah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup fisik manusia, misalnya sandang, pangan, perumahan, pabrik, gedung perkantoran, pengairan, sarana dan prasarana transportasi dan olahraga, dan sebagainya. Sedangkan contoh pembangunan yang bersifat batiniah adalah pembangunan sarana dan prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi, hiburan, kesehatan dan sebagainya.

1. Tujuan Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan perkembangan global.
Berdasarkan pengertian di atas, tujuan pembangunan nasional meliputi unsur-unsur sebagai berikut.
a. Meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia.
b. Melakukan usaha secara berkelanjutan.
c. Melandaskan diri pada kemampuan nasional.
d. Memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Memperhatikan tantangan perkembangan global.

Dalam mewujudkan tercapainya tujuan pembangunan nasional, diperlukan visi pembangunan nasional sebagai rambu-rambunya. Visi pembangunan nasional adalah gambaran yang akan dicapai agar tujuan pembangunan nasional terlaksana. Rumusan visi pembangunan nasional adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia
yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cintah tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin.

POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN PESEBARANNYA

POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN PESEBARANNYA



1. Penggolongan Sumber Daya alam

Sumber daya alam dapat digolongkan sebagai berikut.
a. Sumber Daya Alam Berdasarkan Asalnya
1) Sumber daya alam organik (biotik), yaitu sumber daya alam yang berasal dari kehidupan.
Contoh: batu bara, minyak bumi.
2) Sumber daya alam anorganik (abiotik), yaitu sumber daya alam yang bukan dari kehidupan.
Contoh: timah, bauksit, besi, dan gas alam.
b. Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat Kelestariannya
1) Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resource), yaitu sumber daya alam yang tidak akan habis karena bagian-bagian yang telah terpakai dapat diganti dengan yang baru.
Contoh: udara, angin, tenaga air terjun, sinar matahari, tumbuhtumbuhan, dan hewan.
2) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable resources), yaitu sumber daya alam yang akan habis karena tidak dapat dibuat yang baru.
Contoh: timah, besi, bauksit, batu bara, dan minyak bumi.
c. Sumber Daya Alam Berdasarkan Pemanfaatannya
1) Sumber daya alam ruang, yaitu tempat yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Makin besar kenaikan jumlah penduduk maka sumber daya alam ruang makin sempit dan sulit diperoleh. Ruang dalam hal ini dapat berarti ruang untuk areal peternakan, pertanian, perikanan, ruang tempat tinggal, ruang arena bermain anak-anak, dan sebagainya.
2) Sumber daya alam materi, yaitu bila yang dimanfaatkan oleh manusia adalah materi sumber daya alam itu sendiri.
Contoh: Mineral magnetit, hematit, limonit, siderit, dan pasir kuarsa dapat dilebur menjadi besi/baja yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, di antaranya untuk kerangka beton, kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.
3) Sumber daya alam energi, yaitu energi yang terkandung dalam sumber daya alam. Bahan bakar minyak (bensin, solar, minyak tanah), batu bara, gas alam, dan kayu bakar merupakan sumber
daya alam energi karena manusia menggunakan energinya untuk memasak, menggerakkan kendaraan, dan mesin industri.
4) Sumber daya alam hayati, yaitu sumber daya alam berbentuk makhluk hidup, yaitu hewan dan tumbuhan. Sumber daya alam tumbuh-tumbuhan disebut sumber daya alam nabati, sedang kan sumber daya hewan disebut sumber daya hewani.

Angka Kelahiran dan Angka Kematian

PENGERTIAN DAN PENJELASAN ANGKA KELAHIRAN DAN ANGKA KEMATIAN




Angka kelahiran total adalah banyaknya anak yang diperkirakan/dilahirkan oleh wanita selama masa reproduksi dengan anggapan bahwa perilaku kelahirannya mengikuti pola kelahiran tertentu. Angka Kematian Bayi (AKB) adala banyaknya kematian bayi usia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

Angka kematian atau tingkat kematian (bahasa Inggris: mortality rate atau mortality ratio) adalah ukuran kematian rata-rata dari penduduk dalam suatu daerah atau wilayah tertentu. Secara sederhana, mortalitas merupakan jumlah kematian akibat penyakit tertentu maupun kematian alami.



a. Kelahiran (Fertilitas/Natalitas)
1) Angka Kelahiran Kasar
Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) menunjukkan jumlah bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai
berikut.

Di mana:
CBR = angka kelahiran kasar
L = jumlah kelahiran selama satu tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun

Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu:
a) Golongan tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30.
b) Golongan sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20 - 30.
c) Golongan rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20.

Menurut Wardiyatmoko angka kelahiran kasar (CBR) dalam kurun waktu 2000 - 2005 kurang lebih sebesar 29. Dibandingkan dengan CBR Asia 25, Thailand 28, Malaysia 27, dan Singapura 25 maka CBR Indonesia masih relatif tinggi.

2) Angka Kelahiran Umum
Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun.
Angka kelahiran umum dapat diketahui dengan rumus.

Di mana:
L = banyaknya kelahiran selama satu tahun
W(15 - 49) = banyaknya penduduk wanita yang berumur 15 - 49 tahun

3) Angka Keahiran Khusus
Angka kelahiran khusus atau Age Spesific Birth Rate (ASBR) menunjukkan banyaknya bayi lahir setiap 1.000 orang wanita pada usia tertentu dalam waktu satu tahun. Untuk mengetahui ASBR
digunakan rumus sebagai berikut.

Di mana:
ASBR = angka kelahiran dari wanita pada umur tertentu
Lx = jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
Px = jumlah wanita pada kelompok umur tertentu

b. Kematian (Mortalitas)
1) Angka Kematian Kasar
Angka kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 pendduk dalam setahun.
Angka kematian kasar terdiri atas tiga golongan, yaitu:
a) Golongan rendah, apabila jumlah mortalitasnya kurang dari 13.
b) Golongan sedang, apabila jumlah mortalitasnya antara 14 - 18.
c) Golongan tinggi, apabila jumlah mortalitasnya lebih dari 18.

Rumus yang digunakan untuk mengetahui angka kematian kasar adalah:

Di mana:
M = jumlah kematian
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
Menurut Wardiyatmoko angka kematian kasar (CDR) Indonesia dalam kurun waktu 2000 - 2005 kurang lebih sebesar 43.
Dibandingkan dengan CDR Asia 42, Thailand 40, Malaysia 24, dan Singapura 9 maka CDR Indonesia masih relatif tinggi.

2) Angka Kematian Khusus
Angka kematian khusus menurut umur atau Age Spesific Death Rate (ASBR) menunjukkan banyaknya orang yang meninggal tiap 1.000 orang penduduk pada usia tertentu dalam setahun. Biasanya angka ini sangat tinggi pada kelompok usia lanjut, sedangkan pada kelompok usia muda angka ini jauh lebih rendah.

Di mana:
ASBR = angka kematian pada umur tertentu
Lx = jumlah kematian pada umur tertentu dalam setahun
Px = jumlah penduduk umur tertentu
Angka kematian kasar digolongkan rendah jika kurang dari 13, sedang jika berkisar 14 - 18, dan tinggi jika lebih dari 18.

Kelahiran Atau Fertilitas/Natalitas

Pengertian dan Penjelasan Kelahiran Atau Fertilitas/Natalitas




Kelahiran ialah kemampuan seseorang wanita untuk melahirkan yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Ada beberapa faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas) dan yang menghambat (antinatalitas).

a. Faktor-faktor Pronatalitas
Faktor-faktor pronatalitas antara lain sebagai berikut.
1) Kawin dalam usia muda atau di bawah umur, artinya kalau seorang wanita sudah kawin dalam usia muda, kesempatan reproduksi (melahirkan) lebih lama. Jadi, kesempatan mempunyai anak lebih banyak.
2) Rendahnya tingkat kesehatan. Banyaknya bayi yang meninggal menyebabkan orang tua ada kecenderungan mempunyai banyak anak. Jadi, bila ada yang meninggal masih ada cadangannya.
3) Suatu anggapan: ”banyak anak banyak rezeki”. Ini sebenarnya suatu mitos, yakni anggapan yang keliru.
4) Jaminan untuk hari tua ada yang merawat.
5) Masa-masa damai.

b. Faktor-faktor Antinatalitas
Faktor-faktor antinatalitas antara lain sebagai berikut.
1) Adanya ketentuan batas umur menikah. Di Indonesia, untuk wanita ditetapkan minimal umur 16 tahun, sedangkan untuk laki-laki batas minimal 19 tahun.
2) Adanya program pemerintah yang membatasi kelahiran. Di Indonesia, dengan program KB yang mulai dicanangkan pada tahun 1970, dengan semboyan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
(NKKBS), 2 anak cukup.
3) Adanya anggapan sebagian orang tua ‘orang tua modern’ bahwa anak mau tidak mau menjadi beban orang tua, lebih-lebih banyak anak.
4) Adanya pembatasan tunjangan anak, terutama bagi pegawai negeri.
5) Masa-masa perang.

KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN

KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN


Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

1. Macam Sensus Penduduk

Menurut pelaksanaannya ada 2 macam sensus, yaitu sensus de jure dan sensus de facto.
a. Sensus de jure, yaitu pencacahan yang hanya dikenakan kepada setiap orang, yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di daerah negara yang bersangkutan.
b. Sensus de facto, yaitu pencacahan yang dikenakan kepada setiap orang, yang pada waktu diadakan sensus berada di dalam negara yang bersangkutan.

Manfaat diadakannya sensus penduduk menurut Wardiyatmoko dan Bintarto sebagai berikut.
a. Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya.
b. Mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin, umur, dan banyaknya kesempatan kerja.
c. Mengetahui keadaan pertumbuhan penduduk.
d. Mengetahui susunan penduduk menurut mata pencaharian agar diketahui struktur perekonomiannya.
e. Mengetahui persebaran penduduk, daerah yang terlalu padat, dan daerah yang masih jarang penduduknya.
f. Mengetahui keadaan penduduk suatu kota dan mengetahui akibat perpindahan.
g. Merencanakan pembangunan bidang kependudukan.

2. Susunan Penduduk
Penduduk pada suatu wilayah/negara dapat digolongkan atau disusun menurut umur jenis kelamin, mata pencaharian, pendapatan, kebangsaan, agama, pendidikan, tempat tinggal (provinsi atau pulau), dan sebagainya.
Susunan penduduk disebut juga komposisi penduduk. Susunan penduduk ini penting sekali diketahui karena berbagai susunan ini beserta perubahanperubahannya dari satu tahun ke tahun, dapat ditarik kesimpulan yang dapat menjadi dasar daripada berbagai kebijakan dan program-program pemerintah, misalnya menyusun susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
a. Piramida Penduduk/Piramida Umur
Piramida penduduk/piramida umur adalah grafik susunan penduduk menurut umur pada saat tertentu yang berbentuk piramid.
b. Macam-macam Piramida Penduduk
1) Piramida Penduduk Muda
Grafik ini menggambarkan penduduk yang tumbuh. Jadi, jumlah pertambahannya masih terus meningkat, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian.
2) Piramida Penduduk Stasioner
Grafik ini menunjukkan penduduk yang tidak berubah-ubah,jumlah kelahiran dan kematian dalam keadaan seimbang.
3) Piramida Penduduk Tua
Bentuk ini menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat daripada angka kematian. Bila hal ini terjadi terus-menerus, akan menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk daerah/negara yang bersangkutan.
c. Piramida Penduduk dan Angka Ketergantungan
Piramida penduduk dapat kita lihat bahwa bagian bawah merupakan kelompok umur muda. Kelompok ini merupakan kelompok yang belum ekonomis produktif, artinya masih menjadi tanggungan kelompok umur dewasa yang ekonomis produktif. Bagian atas dari piramida merupakan kelompok umur tua, yang sudah tidak ekonomis produktif. Kelompok ini juga menjadi tanggungan kelompok umur dewasa yang ekonomis produktif.
Rasio ketergantungan (depedency ratio) atau angka beban ketergantungan adalah suatu angka yang menunjukkan besar beban tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia nonproduktif.

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA



1. Keadaan Flora dan Fauna di Indonesia

Keadaan flora dan fauna di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menyusut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang begitu cepat. Manusia cenderung memanfaatkan flora dan fauna tanpa kendali demiuntuk pemuasan kebutuhan hidupnya. Contoh, orang menebang pohon di hutan tanpa perhitungan, akibatnya banyak hutan menjadi gundul atau rusak. Demikian halnya dengan fauna. Disinyalir, dewasa ini harimau Sumatera populasinya tinggal 400 ekor dan setiap bulannya tidak kurang 14 ekor mati terbunuh. Ini belum satwa-satwa lainnya.
 
2. Sebagai Akibat Terjadinya Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul Dengan Laut Tengah Australia - Asia
Hal ini menyebabkan persebaran flora dan fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu sebagai berikut.
a. Indonesia Barat, jenis flora dan faunanya sejenis dengan flora dan fauna di Asia. Makin ke arah kawasan timur jenisnya semakin langka. Jenis floranya antara lain: karet, kapur barus (kamfer), kemenyan, meranti, mahoni, dan sebagainya. Jenis faunanya antara lain gajah, badak, harimau tutul, ular sanca, banteng, dan sebagainya.
b. Indonesia Timur, jenis flora dan faunanya sejenis dengan flora dan fauna di Australia. Makin ke arah kawasan barat jenisnya semakin langka. Jenis floranya antara lain pohon rasamala dan eucalyptus. Jenis fauna nya antara lain kuskus (berbagai jenis), burung kasuari, burung cenderawasih,
dan kanguru beruang pohon (karena bentuknya mirip beruang, kanguru ini suka hidup di pepohonan).
c. Indonesia Tengah, di kawasan Indonesia Tengah merupakan daerah peralihan antara Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Antara Indonesia Barat dengan Indonesia Tengah dibatasi oleh garis Wallacea. Antara Indonesia Tengah dengan Indonesia Timur dibatasi oleh garis Weber

Ciri-ciri hutan hujan tropis adalah sebagai berikut.
- Hutan tersebut lebat, terdiri atas beribu-ribu jenis pohon besar & kecil yang tingginya sampai 60 m.
- Banyak tumbuh-tumbuhan panjat.
- Terdapat berjenis-jenis palem.

Komponen dan Jenis-Jenis Komputer

Pengertian dan Penjelasan Komponen dan Jenis-Jenis Komputer



1. Komponen-Komponen Penyusun Komputer

a. Perangkat Keras (Hardware)
Komputer sebagai sebuah mesin terdiri dari perangkat keras penyusun yang mewakili alur input, proses, dan output. Perangkat keras dalam komputer secara garis besar terdiri atas:
1) Piranti Masukan (Input Device)
Piranti masukan berfungsi sebagai pintu masuk dari data yang akan diolah oleh piranti pemroses. Adapun jenis-jenis piranti masukan antara lain: papan kunci (keyboard), tetikus (mouse), pemindai (scanner), track ball, joystick, kamera digital, webcam, voice recognition device, layar sentuh (touch screen).




2) Piranti pemrosesan
Piranti pemrosesan merupakan otak dari komputer. Oleh karena itu sering diberi istilah sistem unit. Piranti ini mengendalikan seluruh aktivitas dari seluruh sistem komputer. Istilah yang biasa digunakan untuk menyebut piranti ini adalah Central Processing Unit (CPU).
3) Piranti penyimpanan (Storage device)
Piranti penyimpanan (storage device) mutlak diperlukan dalam suatu sistem komputer. Seperti pada penjelasan sebelumnya, terdapat penyimpanan utama dalam CPU. Namun kapasitas yang mungkin
tersimpan dalam penyimpan utama sangat terbatas sehingga diperlukan piranti penyimpanan pendukung. Sistem penyimpanan pendukung sangat beragam, yaitu:
1. magnetic disk antara lain floppy disk dan hard disk,
2. optical disk antara lain CD, DVD dan Blue-Ray
3. pen drive, yaitu USB flash drive dan ZIP drive,
4. card, misalnya ATM, dan chip-card, serta
5. pita misalnya cassette dan reel to reel tape.


4) Piranti keluaran (Output Device)
Proses output merupakan proses penerjemahan data dari suatu bentuk yang hanya terbaca mesin menjadi bisa dimengerti oleh manusia atau terbaca oleh mesin lain. Adapun piranti keluaran yaitu piranti yang mempunyai kemampuan mengkomunikasikan informasi hasil keluaran dari proses komputer kepada manusia atau mesin lain sehingga infomasi tersebut dapat digunakan. Piranti keluaran antara lain monitor; printer; plotter; voice output device (speaker), optical drive dan computer output microfilm device.

Sejarah Komputer

Sejarah Komputer Yang Perlu Kalian Ketahui


1) Komputer generasi pertama

Komputer generasi pertama ini menggunakan tabung vakum untuk memproses dan menyimpan data. Komputer generasi pertama dapat membantu para ahli dalam menyelesaikan masalah perhitungan dengan cepat dan tepat. Beberapa komputer generasi pertama, antara lain ENIAC (Electronic Numerical Integrator And Calculator), EDVAC Computer, EDSAC COMPUTER, dan UNIVAC 1 Computer.

2) Komputer generasi kedua
Pada tahun 1948, penemuan transistor sangat mempengaruhi perkembangan komputer. Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya.
Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponenkomponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program.
Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang diterima secara luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memproses informasi keuangan.

3) Komputer generasi ketiga
Perkembangan komputer generasi ketiga komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam chip. Transistor yang digunakan di komputer generasi kedua digantikan dengan IC (Integrated Circuit). Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor
dan mengkoordinasi memori komputer.

Alat-Alat Teknologi Informasi dan Komunikasi

Alat-Alat Teknologi Informasi dan Komunikasi




1. Media Berkabel (Wired)

Media berkabel adalah media yang menghubungkan penerima dan pengirim yang secara fisik dengan menggunakan kabel sebagai penghubung. Berikut adalah alat-alat yang termasuk media berkabel.
a. Kabel Pasangan Terpilin (Kabel Telepon)
Kabel pasangan terpilin biasa disebut kabel telepon, karena biasa dipakai untuk saluran pesawat telepon. Kabel ini terdiri dari atas 2 atau 4 pasang kabel yang diselubungi penyekat (isolator).
b. Kabel Koaksial
Kabel koaksial biasa digunakan untuk koneksi jaringan lokal, koneksi TV atau antena TV.
c. Kabel Serat Optik
Kabel serat optik ini berbeda dengan yang lain, karena kabel serat optik membawa data dalam bentuk berkas cahaya. Kabel serat optik mampu mengirimkan data dalam frekuensi yang tinggi.

2. Media Tidak Berkabel (wireless)
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menghubungkan kabel. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah mulai marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit karena mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan menggunakan kabel.
a. Gelombang Mikro (Microwave)
Gelombang mikro merupakan bentuk radio yang menggunakan frekuensi tinggi. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP).
b. Satelit
Satelit sebenarnya juga menggunakan gelombang mikro, hanya saja satelit digunakan sebagai stasiun relay (penerima dan meneruskan) yang berada di angkasa.
c. Gelombang Radio

Perjanjian-Perjanjian Pasca–Perang Dunia II

Perjanjian-Perjanjian Pasca–Perang Dunia II




a. Perjanjian Sekutu–Jerman

Jerman merupakan salah satu negara “Pact Poros” yang hancur dalam PD II dan telah menyerah kepada sekutu pada tanggal 7 Mei 1945. AS,Uni Soviet, dan Inggris membicarakan tentang pembagian Jerman, denazifikasi dan demiliterisasi Jerman. Perjanjian Sekutu–Jerman ditentukan oleh Harry S. Truman (Presiden Amerika Serikat), Josep Stalin (Presiden Uni Soviet), dan Clement Richard Attlee (Perdana Menteri Inggris) dalam Konferensi Postdam (2 Agustus 1945).
Konferensi Postdam berisi, antara lain sebagai berikut.
1) Jerman yang dikuasai oleh empat negara Sekutu dibagi dua, yaitu Jerman Timur dan Jerman Barat. Jerman Timur, 1 zona dikuasai oleh Uni Soviet, sedangkan Jerman Barat, 3 zona dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
2) Kota Berlin yang terletak di tengah daerah pendudukan Uni Soviet juga dibagi dua. Berlin Timur diduduki oleh Uni Soviet dan Berlin Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
3) Wilayah Danziq dan daerah Jerman di sebelah timur Sungai Oder dan Niesse diberikan kepada Polandia.
4) Demiliterisasi bagi Jerman.
5) Penjahat perang harus dihukum.
6) Jerman harus membayar kerugian perang.

b. Perjanjian Sekutu–Jepang
Perjanjian Sekutu–Jepang dilakukan di San Fransisco pada tahun 1945.
Perjanjian tersebut berisi, sebagai berikut.
1) Kepulauan Jepang diperintah oleh tentara pendudukan Amerika Serikat (untuk sementara).
2) Kepulauan Kuril dan Sakhalin Selatan diserahkan kepada Uni Soviet, sedangkan Manchuria dan Taiwan diserahkan kepada Cina. Kepulauan Jepang di Pasifik diserahkan kepada Amerika Serikat. Korea akan dimerdekakan dan untuk sementara waktu dibagi dua wilayah pendudukan dengan batas 38° lintang utara. Di bagian utara diduduki Uni Soviet, sedangkan di selatan dikuasai oleh Amerika Serikat.
3) Penjahat perang harus dihukum.
4) Jepang harus membayar ganti rugi perang.

Berbagai Konferensi Selama Perang Dunia II

BERBAGAI KONFERENSI SELAMA PERANG DUNIA KE II




a. Konferensi Atlantik
Konferensi Atlantik diselenggarakan pada tanggal 14 Agustus 1941 antara Franklin Delano Roosevelt (Presiden Amerika Serikat) dan Winston Churcill (Perdana Menteri Inggris). Konferensi Atlantik menghasilkan piagam perdamaian yang disebut Piagam Atlantik (Atlantik Charter). Piagam Atlantik sebagai fondasi berdirinya PBB.

b. Konferensi Casablanca
Konferensi Casablanca diselenggarakan pada bulan Januari 1943 antara Franklin Delano Roosevelt dan Winston Churcill. Konferensi itu membahas perencanaan penyerbuan tentara Sekutu ke Eropa guna mengalahkan tentara blok Sentral (Poros atau blok Jerman).

c. Konferensi Moskow
Konferensi Moskow diselenggarakan pada bulan Oktober 1943 yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Rusia (Vyacheslav Mikhailovich Molotov), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Cordel Hull), dan Menteri Luar Negeri Inggris (Anthony Eden). Konferensi itu membahas tentang rencana pembentukan organisasi internasional yang menjamin perdamaian.

Sebab-Sebab terjadi Reformasi

SEBAB-SEBAB TERJADINYA REFORMASI DI INDONESIA




Sejak 13 Mei 1998 rakyat meminta agar Presiden Soeharto mengundurkan diri. Tanggal 14 Mei 1998 terjadi kerusuhan di Jakarta dan di Surakarta. Tanggal 15 Mei 1998 Presiden Soeharto pulang dari mengikuti KTT G-15 di Kairo, Mesir. Tanggal 18 Mei para mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR dan pada saat itu ketua DPR/MPR mengeluarkan pernyataan agar Presiden Soeharto mengundurkan diri. Hal ini jelas berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah yang merosot sampai
Rp15.000 per dollar. Dari realita di atas, akhirnya tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto menyerahkan kekuasaan kepada B.J. Habibie, yang membuka peluang suksesi kepemimpinan nasional kepada B.J. Habibie. Tujuan reformasi adalah terciptanya kehidupan dalam bidang politik,
ekonomi, hukum, dan sosial yang lebih baik dari masa sebelumnya.

a. Tujuan Reformasi
1) Reformasi politik bertujuan tercapainya demokratisasi.
2) Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan tercapainya masyarakat.
3) Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
4) Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi bangsa Indonesia.

b. Faktor Pendorong Terjadinya Reformasi
1) Faktor politik meliputi hal-hal berikut.
a) Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam kehidupan pemerintahan.
b) Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah Orba yang penuh dengan nepotisme dan kronisme serta merajalelanya korupsi.
c) Kekuasaan Orba di bawah Soeharto otoriter tertutup.
d) Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
e) Mahasiswa menginginkan perubahan

2) Faktor ekonomi, meliputi hal-hal berikut.
a) Adanya krisis mata uang rupiah.
b) Naiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakat.
c) Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok.

3) Faktor sosial masyarakat : adanya kerusuhan tanggal 13 dan 14 Mei 1998 yang melumpuhkan perekonomian rakyat.

4) Faktor hukum : belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum yang sama di antara warga negara.

Pengembangan Sektor Industri Pada Masa Orde Baru dan Dampaknya

Pengembangan Sektor Industri Pada Masa Orde Baru dan Dampaknya





Sesuai tahapan yang ada dalam pelita, sektor industri juga mengalami penargetan dan pencapaian sasaran, seperti berikut ini:

a. Pelita I (1 April 1969–31 Maret 1974) sektor pertanian dan industri dititikberatkan pada industri yang mendukung sektor pertanian.

b. Pelita II (1 April 1974–31 Maret 1979) sektor pertanian dan industri dititikberatkan pada industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.

c. Pelita III (1 April 1979–31 Maret 1984) sektor pertanian dan industri dititikberatkan pada pengolahan bahan baku menjadi barang jadi.

d. Pelita IV (1 April 1984–31 Maret 1989) sektor pertanian dan industri dititikberatkan pada industri yang menghasilkan mesin-mesin industri baik untuk industri berat maupun ringan.

e. Pelita V (1 April 1989–31 Maret 1994) sektor pertanian dan industri diprogramkan untuk dapat menghasilkan barang ekspor industri yang menyerap banyak tenaga kerja, industri yang mampu mengolah hasil pertanian dan swasembada pangan dan industri yang dapat menghasilkan barang-barang industri.

f. Pelita VI (1 April 1994–31 Maret 1998) sektor pertanian dan industri dititikberatkan pada pembangunan industri nasional yang mengarah pada penguatan dan pendalaman struktur industri didukung kemampuan teknologi yang makin meningkat.

Ciri-Ciri Pokok Kebijakan Pemerintahan Orde Baru

Ciri-Ciri Pokok Kebijakan Pemerintahan Orde Baru




Sebagai langkah awal untuk menciptakan stabilitas nasional, Sidang Umum IV MPRS telah memutuskan untuk menugaskan Letjen. Soeharto selaku pengemban Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar yang sudah ditingkatkan menjadi Ketetapan MPRS No. IX/ MPRS untuk
membentuk kabinet baru. Dibentuk Kabinet Ampera yang bertugas:
1. menciptakan stabilitas politik,
2. menciptakan stabilitas ekonomi.

Tugas pokok itulah yang disebut Dwidarma Kabinet Ampera. Program yang dicanangkan Kabinet Ampera disebut Caturkarya Kabinet Ampera, yaitu:
1. memperbaiki perikehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan;
2. melaksanakan pemilihan umum dalam batas waktu seperti tercantum dalam Ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966 (5 Juli 1968);
3. melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional sesuai dengan Ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966;
4. melanjutkan perjuangan antiimperialisme dan antikolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.

Kabinet Ampera dipimpin oleh Presiden Soekarno, tetapi pelaksanaannya dilakukan oleh Presidium Kabinet. Presidium Kabinet dipimpin oleh Jenderal Soeharto. Jadi, di sini terdapat dualisme kepemimpinan dalam Kabinet Ampera. Akibatnya, perjalanan tugas kabinet kurang lancar yang berarti pula kurang menguntungkan bagi stabilitas politik.

Pengertian Pemerintahan Orde Baru

PENGERTIAN DAN PENJELASAN PEMERINTAHAN ORDE BARU



1. Pengertian Orde Baru

Orde Baru adalah suatu tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dengan kata lain, Orde Baru adalah suatu orde yang mempunyai sikap dan tekad untuk mengabdi pada kepentingan rakyat dan nasional dengan dilandasi oleh semangat dan jiwa Pancasila serta UUD 1945. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966. Dengan demikian Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) sebagai tonggak lahirnya Orde Baru.

2. Lahirnya Surat Perintah 11 Maret 1966
Pada tanggal 11 Maret 1966 di Istana Negara diadakan Sidang Kabinet Dwikora yang telah disempurnakan yang dipimpin langsung oleh Presiden Soekarno dengan tujuan untuk mencari jalan keluar terbaik agar dapat menyelesaikan krisis yang memuncak secara bijak. Ketika sidang tengah
berlangsung, ajudan presiden melaporkan bahwa di sekitar istana terdapat pasukan yang tidak dikenal. Untuk menghindari segala sesuatu yang tidak diinginkan, maka Presiden Soekarno menyerahkan pimpinan sidang kepadaWaperdam II (Wakil Perdana Menteri II) Dr J. Laimena. Dengan helikopter, Presiden Soekarno didampingi Waperdam I, Dr Subandrio, dan Waperdam II
Chaerul Saleh menuju Istana Bogor. Seusai sidang kabinet, Dr J. Laimena pun menyusul ke Bogor.

Sabtu, 27 April 2013

Usaha-Usaha Pengembangan Wilayah di Indonesia

USAHA-USAHA PENGEMBANGAN WILAYAH DI INDONESIA



1. Pengertian pusat pertumbuhan

Teori heterogenitas menyatakan bahwa segala sesuatu di permukaan bumi itu serba lain. Demikian pula, setiap wilayah mempunyai pusat pertumbuhan yang tidak sama.
Pengertian pusat pertumbuhan yaitu potensi dari suatu wilayah untuk dapat tumbuh atau berkembang, baik ditujukan secara fisik maupun secara sosial dan ekonomi.
Pusat pertumbuhan suatu wilayah, baik kota maupun desa, sangat dipengaruhi oleh karakteristik wilayah yang meliputi:
a. kondisi potensi sumber daya alam,
b. kesuburan tanah dan luas daerah,
c. bentuk daerah dan luas daerah,
d. keadaan iklim,
e. kondisi potensi sumber daya manusia,
f. persebaran dan kepadatan penduduk yang tidak merata,
g. kemajuan komunikasi dan transportasi serta fasilitas lain.

2. Wilayah-wilayah pembangunan utama Indonesia
Sistem pembangunan nasional Indonesia menyatakan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan
melalui sistem regionalisasi atau perwilayahan dengan kota-kota utama sebagai kutub atau pusat pertumbuhan. Kota-kota sebagai pusat pertumbuhan nasional ini adalah Medan, Jakarta, Surabaya, dan Ujungpandang.
Wilayah-wilayah pembangunan utama Indonesia dibagi empat sebagai berikut.
a. Wilayah pembangunan utama A yang berpusat di Medan, terdiri atas:
1) wilayah pembangunan I, meliputi Aceh dan Sumatra Utara;
2) wilayah pembangunan II, meliputi Riau dan Sumatra Barat.
b. Wilayah pembangunan utama B yang berpusat di Jakarta, terdiri atas:
1) wilayah pembangunan III, meliputi Jambi, Sumatra Selatan, dan Bengkulu;
2) wilayah pembangunan IV, meliputi Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
dan DIY;

Jumat, 26 April 2013

Karakteristik Negara Maju dan Negara Berkembang

KARAKTERISTIK NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG




Negara berkembang tergabung dalam kelompok negara Selatan-Selatan, terdiri atas besar negara di Asia (kecuali Jepang dan Korea Selatan), Afrika, dan Amerika Latin.

Ciri-ciri negara berkembang, antara lain,
1. kurangnya tenaga ahli maupun tenaga terampil,
2. modal kecil berasal dari pinjaman,
3. rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
4. pemasaran terbatas hanya dalam negeri,
5. produktivitas dan daya saing rendah,
6. belum memadainya sarana dan infrastruktur,
7. masih dalam tahap pembangunan.

Masalah yang dihadapi negara berkembang, yaitu timbulnya kemiskinan. Rendahnya produktivitas dan ketidakadilan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

Negara maju disebut negara industri karena perekonomiannya dari kegiatan perindustrian. Negara maju mempunyai pendapatan per kapita yang cukup tinggi, bahkan mampu memberi bantuan pinjaman kepada negara-negara yang membutuhkan, termasuk negara-negara berkembang. Negara maju meliputi Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, Belanda, Kanada, dan Jepang yang tergabung dalam kelompok G7.

Ciri-ciri negara maju, antara lain,
1. modal besar,
2. penguasaan teknologi tinggi dan canggih,
3. kualitas sumber daya manusia tinggi,
4. pemasaran mencakup dalam dan luar negeri,
5. produktivitas dan daya saing tinggi,
6. pendapatan per kapita tinggi.

Interaksi Wilayah Desa dan Kota

PENGERTIAN DAN PENJELASAN INTERAKSI WILAYAH DESAN DAN KOTA



1. Pengertian interaksi

Interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung, berita yang didengar, atau surat kabar. Interaksi adalah hubungan antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala atau masalah baru. Interaksi antarkota dapat terjadi karena berbagai faktor atau unsur yang ada dalam salah satu kota, antara lain: kemajuan masyarakat kota, perluasan jaringan jalan dari satu kota ke kota lain, dan kebutuhan timbal balik antara kota itu dari integrasi atau pengaruh kota terhadap kota yang lainnya.
Menurut Edward Ullman, ada tiga faktor utama yang memengaruhi timbulnya interaksi antarwilayah.
a. Adanya wilayah-wilayah yang saling melengkapi (Regional complementarity).
b. Adanya kesempatan untuk berintervensi (Interventing opportunity).
c. Adanya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang (Spatial transfer ability).

a. Komplementasi regional (regional complementarity)
Komplementaritas regional adalah adanya wilayah-wilayah saling melengkapi, di mana terdapat wilayah-wilayah yang berbeda dalam ketersediaan sumber daya alam.

b. Kesempatan intervensi (interventing opportunity)
Kesempatan intervensi diartikan sebagai suatu kemungkinan perantara yang dapat menghambat timbulnya interaksi antarwilayah. Sangat memungkinkan antara wilayah A dan B terjalin hubungan timbal balik, sebab wilayah A kelebihan sumber daya X dan kekurangan sumber daya Y, sebaliknya wilayah B kelebihan sumber daya Y dan kekurangan sumber daya X. Namun kebutuhan masing-masing wilayah itu secara langsung dipenuhi dari wilayah C, maka interaksi wilayah A dan B jadi melemah.

Struktur Ruang Desa dan Kota

PENGERTIAN DAN PENJELASAN STRUKTUR RUANG DESA DAN KOTA


1. Struktur ruang desa

a. Pengertian desa
Desa sering diartikan sebagai wilayah yang letaknya jauh dari keramaian kota, wilayahnya masih alami, dan sebagian besar arealnya dimanfaatkan untuk persawahan, ladang, perumahan, atau kebun penduduk. Sebagian besar penduduk desa bekerja di sektor pertanian.
Di Indonesia, penjelasan desa secara administratif dituangkan dalam Undang- Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1999, desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di dalam daerah kabupaten.
Menurut Bintarto, desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu tempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain.

Unsur-unsur desa menurut Bintarto ada tiga sebagai berikut.
1) Daerah yang meliputi berbagai aspek, seperti lokasi, luas, bentuk lahan, keadaan tanah, dan keadaan tata air.
2) Penduduk yang terdiri dari jumlah penduduk, kepadatan penduduk, tingkat kelahiran, tingkat kematian, perbandingan jenis kelamin, mata pencaharian, dan sebagainya.
3) Tata kehidupan berkaitan erat dengan adat istiadat, norma-norma yang berlaku di daerah tersebut, sistem pergaulan, dan pola-pola budayanya.

Ciri-ciri khas desa berdasarkan kondisi masyarakatnya menurut Soerjono Soekanto.
1) Warga masyarakat pedesaan memiliki hubungan kekerabatan yang kuat, karena umumnya berasal dari satu keturunan.
2) Corak kehidupannya bersifat gemeinschaft, yaitu diikat oleh sistem kekeluargaan yang kuat.
3) Sebagian besar penduduknya hidup dari sektor pertanian dan perkebunan.
4) Cara bertani masih tradisional (subsistence farming).
5) Sifat gotong royong masih tertanam kuat pada warga masyarakat.
6) Golongan orang-orang atau ketua kampung memegang peran penting.
7) Masyarakat desa memegang norma-norma agama secara kuat (religius trend)

Potensi Desa dan Kaitannya dengan Perkembangan Desa dan Kota

POTENSI DESA DAN KAITANNYA DENGAN PERKEMBANGAN DESA DAN KOTA



Potensi desa adalah sumber daya yang dimiliki desa yang dapat digunakan dan dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah akan memengaruhi perkembangan wilayah tersebut.

Berdasarkan potensinya wilayah, pedesaan digolongkan menjadi tiga.
1. Wilayah desa berpotensi tinggi, terdapat di daerah dengan lahan pertanian subur, topografi rata, dan dilengkapi dengan irigasi teknis. Kemampuan wilayah untuk berkembang lebih besar.
2. Wilayah desa berpotensi sedang, terdapat di daerah dengan lahan pertanian agak subur, topografi tidak rata, serta irigasi sebagian teknis dan semiteknis. Wilayah ini masih cukup mempunyai kemampuan untuk berkembang.
3. Wilayah desa berpotensi rendah, terdapat di daerah lahan pertanian tidak subur, topografi kasar (perbukitan), sumber air bergantung pada curah hujan. Wilayah ini sulit untuk berkembang.

Potensi desa mencakup potensi fisik dan nonfisik.
1. Potensi fisik
a. Tanah

Konsep Dasar SIG (Sistem Informasi Geografi)

KONSEP DASAR SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFI)



1. Pengertian SIG

Definisi SIG adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyajikan data atau informasi yang berkaitan dengan geografi. Data tersebut memuat data atau fakta permukaan bumi secara lengkap, misalnya, keadaan geologi, topografi, jenis tanah, hidrologi, iklim, dan budaya. Wujud data tersebut disajikan dalam bentuk peta sehingga sistem informasi geografi tidak terlepas dari peta sebagai basis data.

Menurut beberapa pakar, ada beberapa pengertian SIG.
a. SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, dan data manusia, organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi (Chrisman:97).
b. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisis informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi (Demers:97).
c. SIG adalah teknologi informasi yang dapat menganalisis, menyimpan, dan menampilkan baik data spasial maupun nonspasial (Guo:20).
d. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi (Rice:20).

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis.

2. Pengelolaan SIG
Cara pengelolaan SIG sebagai suatu sistem pada prinsipnya terdiri atas tiga subsistem.
a. Subsistem masukan (input subsystem), yaitu pengumpulan data objek material geografi yang mendukung dan dapat dimasukkan dalam topik geografi yang akan diinformasikan.
b. Subsistem pengolahan dan penyimpanan data (processing and storage subsystem), yaitu penyimpanan data yang memungkinkan untuk dipanggil kembali secara cepat dan akurat.

Adapun data yang diolah atau dikelola ada dua macam, yaitu
1) data keruangan atau data grafis atau data spasial,
2) data deskriptif atau data atribut.

Pengumpulan data dan pengolahan data geografi dilakukan dengan dua cara, yaitu
1) pengindraan jauh berupa foto udara, citra radar, dan citra satelit,
2) data teristris (pengukuran langsung di medan atau lapangan) yang tidak dapat dipantau dari jauh, misalnya, kepadatan penduduk dan batas wilayah administrasi.

c. Subsistem penyajian (output subsystem), yaitu penyajian semua data atau sebagian data dalam bentuk tabel, peta file elektronik (digital), dan grafik.

SUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN SOSIAL

SUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN SOSIAL



1. Penentuan Topik Penelitian

Penelitian adalah seperangkat usaha yang terorganisasi untuk mengetahui, mengkaji, dan mengambil fungsi terhadap sesuatu yang menjadi objek dalam rangka memperoleh pengetahuan dasar atau dalil
untuk pengembangan suatu ilmu pengetahuan.
Hal-hal yang penting dalan penelitian sebagai berikut.
a. Penelitian bermutu selalu berpangkal tolak pada pemikiran yang tepat dan jelas.
b. Kemampuan dan keterampilan berbahasa mempunyai pengaruh yang besar terhadap menarik dan tidaknya isi penelitian.
c. Peneliti memerlukan pengetahuan yang cukup tentang objek yang diteliti.

Manfaat suatu penelitian sebagai berikut.
a. Penerapan suatu pengetahuan dan dalil atau hukum yang sudah dimiliki peneliti sebelumnya.
b. Pengembangan wawasan ilmu dan ruang lingkup ilmu pengetahuan tertentu yang dikembangkan.
c. Peneliti dapat memperoleh manfaat berupa pengetahuan dan keterampilan yang bersifat khusus pada bidang atau subbidang pengetahuan tertentu.
d. Peneliti dapat memperoleh hukum atau dalil yang besar manfaatnya bagi orang banyak.

a. Sumber dan Topik Penelitian
Topik adalah suatu masalah atau pokok pembicaraan yang akan dibuat atau dibahas dalam penelitian. Jadi, sebelum mengadakan penelitian ilmiah atau mengarang, peneliti harus ditentukan dahulu topiknya.

PENGERTIAN PENELITIAN, CIRI-CIRI PENELITIAN, DAN OBJEK PENELITIAN

PENGERTIAN PENELITIAN, CIRI-CIRI PENELITIAN, DAN OBJEK PENELITIAN



1. Pengertian Penelitian

Menurut Soerjono Soekanto, penelitian sosiologi termasuk penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah adalah penelitian yang bertujuan mempelajari satu atau beberapa gejala dengan jalan analisis dan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta masalah yang disoroti dan kemudian diusahakan
pemecahannya.

2. Ciri-ciri Penelitian dan Fungsinya
Ciri-ciri penelitian ilmiah sebagai berikut.
a. Penelitian ilmiah dilakukan melalui prosedur sistematis, yaitu dengan menggunakan pembuktian yang meyakinkan berupa fakta yang diperoleh secara objektif.
b. Penelitian ilmiah merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus sehingga hasil suatu penelitian selalu dapat disempurnakan atau dilanjutkan lagi oleh peneliti lain.

Fungsi penelitian ilmiah sebagai berikut.

PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA/PRANATA AGAMA

PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA/PRANATA AGAMA



Pranata agama sebagai bagian dari pranata sosial adalah sistem norma yang khusus untuk mengatur hubungan antara manusia dengan penciptanya (Khaliknya) dan antarsesama manusia sehingga ketenteraman dan kedamaian batin dapat dikembangkan. Adanya pranata agama ini sejalan dengan hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, di samping sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Pranata agama ini berisikan aturan-aturan yang berasal dari Tuhan melalui para rasul/nabi dan dibukukan dalam sebuah kitab suci.

Tujuannya untuk mengatur hubungan manusia dengan penciptanya dan antarsesama manusia sehingga kehidupan manusia menjadi damai dan teratur di dunia. Pranata agama ini tentu saja harus dijadikan pedoman pola tindakan warga masyarakat dalam berinteraksi dengan penciptanya dan berinteraksi sosial dengan sesamanya dalam kehidupan bermasyarakat.

Fungsi nyata agama sebagai berikut.
1. Ritual yang melambangkan doktrin dan yang mengingatkan manusia pada doktrin tersebut, serta seperangkat norma perilaku yang konsisten dengan doktrin tersebut.
2. Menyangkut pola keyakinan yang disebut doktrin, yang menentukan sifat hubungan antarmanusia dengan sesamanya dan dengan Tuhan.
3. Menyatukan para pemeluknya dalam suatu ikatan persaudaraan.
4. Dalam beberapa negara, meliputi pengendalian negara secara aktual.

Fungsi tersembunyi pranata agama sebagai berikut.
1. Menjalankan fungsi pendidikan antara lain berupa pewarisan ilmu pengetahuan mengenai sejarah para pembawa agama (para nabi), juga menyangkut bagaimana menafsirkan suatu ayat dalam kitab suci agama masing-masing.
2. Lingkungan agama, selain menjadi lingkungan untuk beribadah juga merupakan lingkungan pergaulan masyarakat. Di Indonesia, masjid sebagai tempat salat dan menjadi tempat untuk saling berkomunikasi dan berdiskusi mengenai masalah-masalah sosial kemasyarakatan.
3. Dalam melakukan ibadah, manusia ingin mempersembahkan sesuatu yang terbaik kepada Tuhan. Salah satu caranya ialah membangun tempat ibadah seperti masjid, gereja, atau kuil dengan rancangan bangunan yang indah dan kreatif. Hal ini juga merangsang perkembangan kemajuan
kesenian arsitektur

PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA/PRANATA PENDIDIKAN

PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA/PRANATA PENDIDIKAN


1. Fungsi Pendidikan

Fungsi nyata pendidikan sebagai berikut.
a. Menolong orang untuk mengembangkan potensi mereka supaya bisa memenuhi kebutuhan mereka dan masyarakat.
b. Membantu orang untuk sanggup mencari nafkah bagi kehidupannya kelak.
c. Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskan kepada generasi berikutnya. Mengembangkan kemampuan berpikir dan berbicara secara rasional.
d. Meningkatkan cita rasa keindahan para siswa.
e. Meningkatkan taraf kesehatan dengan cara melatih jasmani melalui olahraga dan memberikan ilmu pengetahuan tentang kesehatan.

Fungsi tersembunyi pranata pendidikan sebagai berikut.
a. Menjadi saluran bagi mobilitas sosial dalam masyarakat. Seseorang yang berasal dari orang tua yang pekerjaannya petani, dengan melalui pranata pendidikan bisa mengejar cita-cita menjadi seorang yang profesional atau pegawai tinggi.
b. Menunda masa kedewasaan anak dan dengan demikian menunda peralihan peran anak menjadi dewasa. Pelanjutan sekolah anak berarti menunda masuknya anak dalam pasar tenaga kerja.
c. Memelihara integrasi dalam masyarakat. Penggunaan bahasa Indonesia dalam sekolah, pelajaran sejarah kebangsaan, dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu cara untuk memelihara
integrasi dalam masyarakat Indonesia.

PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA/PRANATA POLITIK

PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA/PRANATA POLITIK



1. Ciri-ciri dan Fungsi Pranata Politik

Ciri-ciri pranata politik sebagai berikut.
a. Adanya asosiasi politik yang disebut pemerintah yang aktif.
b. Adanya suatu komunitas manusia yang hidup bersama atas dasar nilainilai yang disepakati bersama.
c. Pemerintah melaksanakan fungsi-fungsi untuk kepentingan bersama (umum).
d. Pemerintah diberi kewenangan untuk memonopoli penggunaan atau ancaman paksaan fisik.
e. Pemerintah mempunyai kewenangan tersebut hanya pada wilayah tertentu.

Pranata politik memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
a. Melaksanakan kesejahteraan umum. Pranata politik merencanakan dan melaksanakan pelayanan sosial dan pemenuhan kebutuhan pokok warga masyarakat seperti sandang, pangan dan papan.
b. Memelihara ketertiban di dalam wilayahnya. Pemeliharaan ketertiban dilaksanakan baik dengan tidak menggunakan kekerasan (persuasif) maupun dengan paksaan fisik. Pranata politik bertindak sebagai pemaksa hukum dan menyelesaikan konflik-konflik dalam masyarakat secara adil.
c. Menjaga keamanan dari serangan pihak luar. Pranata politik dengan alat-alat yang dimilikinya berusaha mempertahankan negara dari serangan pihak luar.

2. Cara Pembentukan Negara
Proses pembentukan suatu pranata politik ialah pembentukan suatu bangsa (nation) dalam kerangka pembentukan suatu negara.
Cara pembentukan negara sebagai berikut.

PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA/PRANATA EKONOMI

PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA/PRANATA EKONOMI




Dalam pranata ekonomi terdapat tiga fungsi nyata. Pertama, tentang bagaimana produksi atau pembuatan suatu barang atau jasa dalam suatu masyarakat. Kedua, yang menyangkut distribusi atau penyaluran barang dan jasa. Ketiga, adalah menyangkut konsumsi atau pemakaian barang dan jasa
dalam masyarakat.
1. Fungsi Pranata Ekonomi Mengatur Kegiatan Produksi
Pranata ekonomi berisi norma-norma khusus, yakni aturan-aturan untuk mengatur kegiatan ekonomi, berfungsi untuk mengatur kegiatan produksi, yaitu kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa. Hal ini berarti kegiatan produksi itu ada aturan-aturannya sebagai berikut.
a. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maka barang/jasa yang diproduksi harus halal menurut agama.
b. Harga barang/jasa yang diproduksi harus sesuai dengan daya beli masyarakat.
c. Barang/jasa yang diproduksi harus mengikuti selera dan kebutuhan masyarakat umum.
d. Dilarang memburuk-burukkan hasil produksi perusahaan lain, dan sebagainya.
Ketentuan-ketentuan tersebut harus dilaksanakan oleh para produsen melalui pelaku-pelakunya (aparat-aparatnya), agar kegiatan berproduksi menjadi lancar dan teratur sehingga kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi. Sebaliknya, jika norma-norma tersebut tidak diindahkan maka tentu akan menghambat kelancaran dan ketertiban dalam berproduksi dan berdampak negatif kepada masyarakat, yakni tidak terpenuhinya kebutuhan hidup masyarakat terhadap barang/jasa.

2. Fungsi Pranata Ekonomi Mengatur Kegiatan Distribusi
Dalam kegiatan distribusi (penyaluran) barang/jasa hasil produksi, sebagai bagian dari kegiatan ekonomi, juga ada norma-norma khusus untuk mengaturnya sebagai berikut.

PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA/PRANATA KELUARGA

PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA/PRANATA KELUARGA


1. Pengertian Keluarga
Para ahli merumuskan pengertian atau definisi mengenai keluarga sebagai berikut.

a. A.M. Rose
Keluarga adalah kelompok sosial terdiri atas dua orang atau lebih yang mempunyai ikatan darah, perkawinan, atau adopsi.

b. Francis F. Merrill
Keluarga adalah kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Hubungan sosial di antara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan, atau adopsi. Keluarga merupakan kesatuan kelompok terkecil di dalam masyarakat. Pranata keluarga bertujuan mengatur manusia dalam hal melanjutkan keturunan (reproduksi).

Dalam kaitan dengan tujuan itu, pranata keluarga mempunyai beberapa fungsi nyata sebagai berikut.
a. Mengatur masalah tanggung jawab untuk merawat dan mendidik atau mensosialisasikan anak.
b. Mengatur masalah hubungan kekerabatan, yaitu ikatan-ikatan persaudaraan yang didasarkan adanya hubungan darah.
c. Mengatur masalah hubungan seksual untuk melanjutkan keturunan yang perlu melalui ikatan perkawinan. Dengan adanya aturan-aturan mengenai hubungan seksual dalam pranata keluarga, kelangsungan hidup manusia dapat dipertahankan.
d. Pranata keluarga juga memiliki fungsi afeksi. Setiap anggota dapat mencurahkan perasaan kasih sayangnya kepada anggota keluarga yang lain. Ayah menyayangi ibu, demikian sebaliknya. Ayah atau ibu menyayangi anak-anak demikian juga anak-anak menyayangi ayah dan ibunya. Adik menyayangi kakak, demikian sebaliknya.

Dalam pranata keluarga terdapat pula fungsi tersembunyi sebagai berikut.
a. Melaksanakan pengendalian sosial terhadap anggota keluarga agar tidak melakukan penyimpangan sosial.
b. Mengatur masalah ekonomi keluarga. Setiap keluarga mengatur ekonominya sendiri supaya setiap anggota keluarga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
c. Mewariskan gelar kebangsawanan. Pada orang tua yang berstatus bangsawan, gelar kebangsawanan akan menurun kepada anaknya.
d. Melindungi anggota keluarga. Orang tua melindungi anaknya sampai dewasa, sebaliknya anak melindungi orang tuanya ketika orang tua sudah berusia lanjut atau jompo.

2. Pembentukan Keluarga
Hubungan antaranggota keluarga dijiwai suasana afeksi atau kasih sayang dan rasa tanggung jawab.
Menurut Koentjaraningrat suatu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak disebut keluarga inti (nuclear family), namun ada juga suatu keluargayang selain ayah, ibu, dan anak terdapat nenek, bibi,  , kemenakan,dan saudara lainnya. Keluarga inti yang diperluas tersebut disebut extended family.
Keluarga yang terbentuk melalui perkawinan disebut keluarga prokreasi, sedangkan setiap individu yang dilahirkan disebut keluarga orientasi. Karena perkawinan, keanggotaan individu yang semula dalam keluarga orientasi beralih menjadi keluarga prokreasi. Suatu keluarga merupakan institusi sosial yang bersifat universal dan multifungsional. Fungsi pengawasan sosial, keagamaan, pendidikan, perlindungan, dan rekreasi dilakukan oleh keluarga terhadap para anggotanya. Akibat proses industrialisasi, urbanisasi, dan sekularisasi, keluarga dalam masyarakat modern kehilangan sebagian dari fungsi tersebut. Akan tetapi, dalam perubahan masyarakat, fungsi utama keluarga
tetap melekat, yaitu melindungi, memelihara, sosialisasi, dan memberikan suasana kemesraan bagi keluarganya.

MACAM-MACAM NORMA YANG ADA DALAM KEHIDUPAN

MACAM-MACAM NORMA YANG ADA DALAM KEHIDUPAN



1. Norma Dalam Masyarakat

Supaya hubungan manusia/masyarakat dapat baik maka diciptakan suatu norma. Asal mula norma terbentuk secara tidak sadar, lama kelamaan terbentuk atau dibuat secara sadar.
Contoh: Dahulu, dalam jual beli, seorang perantara tidak harus diberi bagian dari keuntungan, tetapi lama kelamaan, bahwa seorang perantara harusmendapatkan bagian, dan ditetapkan siapa yang menanggung, pembeli atau penjual. Ada juga suatu perjanjian yang tertulis seperti masalah pinjam-meminjam uang, sewa menyewa rumah, dan lain-lain.
Dengan demikian norma-norma yang ada dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Untuk membedakan kekuatan mengikat dari norma-norma tersebut, dibedakan adanya empat pengertian sebagai berikut.

a. Cara (Usage)
Ini lebih jelas hubungan antarindividu dalam masyarakat. Suatu kelainan terhadap masyarakat tak ada sanksi yang lebih berat, tetapi hanya sekadar dari individu yang dihubungi.
Contoh: Tiap orang mempunyai tata cara untuk makan dalam suatu pertemuan, ada yang makan tanpa mengeluarkan suara dan ada yang makan bersuara. Kalau terjadi demikian (bersuara) biasanya dianggap tidak sopan, hal ini juga akan menyangkut kepada orang yang diajak makan.

b. Kebiasaan (Folkways)
Suatu perbuatan yang diulang dalam bentuk yang sama, terbukti orang banyak menyukai perbuatan tersebut.
Contoh: Orang mempunyai kebiasaan untuk memberi hormat kepada orang yang lebih tua usianya. Kalau perbuatan tersebut tidak dilaksanakan akan terjadi suatu penyimpangan terhadap kebiasaan dalam masyarakat.

MACAM-MACAM LEMBAGA SOSIAL

MACAM-MACAM LEMBAGA SOSIAL



1. Lembaga Sosial Keluarga

Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak sebagai suatu keluarga berarti keluarga sebagai suatu lembaga, yaitu mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan hidup bersama. Keluarga sebagai pranata adalah sekumpulan norma, aturan, atau pedoman bertingkah laku yang ada dan harus diikuti karena telah disadari secara bersama dalam setiap kehidupan keluarga, misalnya adanya masalah ekonomi, saling menolong, melindungi yang lemah, dan sebagainya. Keluarga bagaikan suatu pemerintahan kecil di mana ayah bertindak sebagai penguasa dengan landasan cinta kasih, sedangkan ibu bertugas mengatur rumah tangga agar tercipta kehidupan yang sejahtera.
Keluarga berperan membina anggota-anggotanya untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan budaya. Bila semua anggota sudah mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan di mana ia tinggal maka kehidupan masyarakat akan tercipta menjadi kehidupan yang tenang, aman, dan damai.
Fungsi pranata keluarga sangat penting artinya bagi masyarakat luas karena inti keseluruhan penyesuaian diri setiap orang akan ditentukan di keluarga masing-masing. Fungsi utama pranata keluarga ialah menjaga agar jangan sampai para anggota keluarganya bertindak menyimpang dari pranata yang ada di masyarakat luas. Fungsi pranata keluarga menurut para ahli sosiologi meliputi fungsi pengaturan hubungan biologis, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi, fungsi afeksi, fungsi penentuan status, fungsi perlindungan, dan fungsi ekonomi.

TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL

TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL


1. Tipe-tipe/Penggolongan

Tipe-tipe/penggolongan lembaga sosial sebagai berikut.

a. Berdasarkan Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat
Pranata sosial dibedakan atas basic institutions dan subsidiary institution.
1) Basic institutions adalah pranata sosial yang sangat penting untuk memelihara dan memperhatikan tata tertib dalam masyarakat. Contoh: Keluarga, sekolah, dan negara.
2) Subsidiary institution adalah pranata yang dianggap kurang penting.
Contoh: Kegiatan-kegiatan untuk rekreasi.

b. Berdasarkan Klasifikasi Pengembangan
Pranata sosial dibedakan atas crecive institutions dan enacted institutions.
Kedua hal tersebut merupakan pranata primer karena tumbuh dari adat istiadat dalam masyarakat.
Contoh: Hak milik dan perkawinan.

c. Berdasarkan Sudut Penerimaan Masyarakat
Pranata sosial dibedakan atas approved institutions dan unsanctioned institutions.
1) Approved institutions adalah pranata sosial yang diterima masyarakat, seperti perusahaan, sekolah, dan industri.
2) Unsanctioned institutions adalah pranata sosial yang ditolak masyarakat, misalnya pemeras, penjajah, dan lintah darat.

d. Berdasarkan Faktor Penyebaran
Pranata sosial dibedakan atas general institutions dan restricted institutions.
Contohnya, agama merupakan suatu general institutions sebab dikenal hampir semua masyarakat di dunia. Adapun agama Islam, Protestan, atau Katolik merupakan restricted institutions sebab dianut oleh masyarakat tertentu.

e. Berdasarkan Fungsi
Pranata sosial dibedakan atas cooperation institutions dan regulative institutions.
1) Cooperation institutions adalah pranata yang menghimpun pola serta tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan pranata. Misalnya pranata industrialisasi.
2) Regulative institutions adalah pranata yang bertujuan mengawasi adat istiadat yang tidak termasuk bagian mutlak dari pranata itu sendiri.
Contoh: Pranata hukum, seperti kejaksaan dan pengadilan.

Dalam masyarakat yang homogen dan tradisional, pola yang mengatur hubungan pranata sosial bersifat statis. Perubahan sosial kebudayaan yang terjadi pada masyarakat yang sudah kompleks sering mengalami goncangan.

2. Kelembagaan Sosial Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Modern
Kelembagaan sosial merupakan suatu ikatan sosial bersama di antara anggota masyarakat yang mengkoordinasikan tindakan sosial bersama antara anggota masyarakat.
Ciri-ciri masyarakat tradisional dan masyarakat modern dapat kita kenali dari bentuk-bentuk kelembagaan sosial yang dimiliki oleh kedua golongan masyarakat tersebut.

Di dalam istilah kelembagaan sosial, terkandung pengertian pola perilaku sosial anggota masyarakat yang relatif tetap, stabil, serta berlangsung secara terus-menerus. Kelembagaan sosial itu diikat oleh suatu nilai dan norma bersama. Kestabilan perilaku di antara anggota masyarakat tersebut diikat oleh suatu wadah ikatan sosial bersama yang keberadaannya dijunjung tinggi bersama oleh anggota masyarakat. Wujud dari kelembagaan sosial itu dapat kita lihat dalam keberadaan berbagai macam lembaga sosial dan organisasi-organisasi formal di dalam masyarakat.

Perbedaan kelembagaan sosial antara masyarakat tradisional dan masyarakat modern perwujudannya dapat dilihat dalam perbedaan antara lembaga (institution) dan organisasi (organization). Kedua bentuk kelembagaan sosial tersebut pada dasarnya memiliki sifat-sifat yang berbeda satu sama lain. Institusi atau lembaga sosial adalah perwujudan dari kelembagaan sosial masyarakat tradisional, sedangkan organisasi adalah perwujudan dari kelembagaan sosial masyarakat modern. Perbedaan antara kelembagaan sosial masyarakat tradisional dalam bentuk lembaga dan kelembagaan sosial masyarakat modern dalam bentuk organisasi tersebut sebagai berikut.

Perbedaan Karakteristik Lembaga Sosial dan Organisasi Sosial
(Sumber: Tjondronegoro, 1994)

Lembaga Sosial
a. Orientasi pada kebutuhan.
b. Peranan yang dimainkan.
c. Upacara.
d. Pengawasan sosial.
e. Pengakuan karena membudaya.
f. Terlibatnya pendukung.
g. Tradisi turun-temurun.
h. Empiri.
i. Berpegang pada norma.
j. Prioritas usia dan gengsi.
k. Sifat memenuhi kebutuhan tertentu

Organisasi Sosial

a. Orientasi pada tujuan.
b. Tugas yang dilaksanakan.
c. Prosedur.
d. Pengawaran peraturan.
e. Pengakuan karena didirikan resmi.
f. Kebiasaan karena rutin.
g. Diperhatikan dan diwujudkan.
h. Kesetiaan dan ikatan pada tujuan.
i. Prioritas keterampilan dan kemampuan.
j. Alat mencapai tujuan tertentu

Perbedaan perilaku, orientasi, dan pola hubungan antara kedua kelembagaan sosial tersebut mencerminkan perbedaan antara tipe kelembagaan sosial masyarakat tradisional dan modern. Ciri-ciri kedua jenis kelembagaan sosial tersebut akan dibahas satu per satu berikut.

3. Kelembagaan Sosial Tradisional
Soerjono Soekanto berpendapat bahwa lembaga sosial merupakan bentuk sistem kelembagaan sosial masyarakat tradisional. Lembaga sosial memiliki orientasi perilaku sosial ke dalam yang sangat kuat. Hal itu ditunjukkan dalam orientasi untuk memenuhi kebutuhan dari anggota lembaga sosial tersebut.
Dalam lembaga sosial, hubungan sosial di antara anggotanya sangat bersifat personal atau pribadi dan didasari oleh loyalitas yang tinggi terhadap pemimpin menurut usia dan gengsi sosial yang dimiliki. Mereka terikat satu sama lain berdasarkan ikatan komunal, yaitu suatu perasaan
atau sentimen bersama berdasar ikatan kedaerahan, loyalitas, asal usul keturunan, kekerabatan, dan kepercayaan terhadap keyakinan batin tertentu.

Ciri-ciri kelembagaan sosial masyarakat tradisional ini dapat kita jumpai di Indonesia, misalnya dalam sistem gotong royong di Jawa dan di dalam sistem banjar atau ikatan adat di Bali. Gotong royong merupakan ikatan hubungan tolong-menolong di antara masyarakat desa. Ikatan hubungan itu merupakan perwujudan solidaritas khas masyarakat agraris tradisional. Dalam lembaga gotong royong, masyarakat terikat satu sama lain berdasarkan relasi sosial. Relasi sosial itu disebut ikatan primordial, yaitu melalui ikatan keluarga, ikatan geografis, dan ikatan iman kepercayaan tertentu. Di daerah pedesaan, pola hubungan gotong royong ini dapat mewujud ke dalam banyak aspek kehidupan. 

Pola hubungan gotong royong dapat terlihat dalam pola-pola berikut.
a. ”sambatan” dalam pekerjaan pertanian
b. kerja bakti membersihkan selokan
c. bersih desa
d. bentuk ikatan sosial, seperti kehidupan bertetangga.

Pola hubungan serupa dapat kita lihat di dalam sistem ”banjar” di Bali. Banjar adalah suatu bentuk kolektivitas komunal terkecil di Bali. Banjar memiliki anggota 50 sampai 100 keluarga. Di antara anggota ”banjar” pada umumnya saling membantu dalam urusan-urusan bersama, seperti perkawinan, pesta keluarga, kematian, membangun rumah, memperbaiki kuil, mengurus pesta atau upacara adat. Setiap ”banjar” pasti mempunyai sebuah gedung pertemuan yang dipakai untuk mengadakan pertemuan bulanan. Pertemuan tersebut biasanya membahas masalah sosial keagamaan
bersama yang dipimpin oleh seorang ”Kelian” (kepala banjar). Hubungan antaranggota banjar tersebut terjalin atas ikatan sosial komunal berdasarkan perasaan bersama. Perasaan bersama itu meliputi rasa memiliki daerah setempat dan berdasar kepercayaan adat bersama.

4. Kelembagaan Sosial Modern
Jenis kelembagaan sosial berbentuk organisasi sosial merupakan ciri menonjol dari sistem kelembagaan sosial di masyarakat modern. Setiap anggota organisasi sosial terlibat bersama didorong untuk memenuhi tujuan bersama. Tujuan itu diraih dengan mendayagunakan mekanisme organisasi menurut cara-cara yang telah disepakati bersama. Organisasi berfungsi sebagai alat atau sarana untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam organisasi telah ditetapkan tugas masing-masing individu menurut peraturan yang telah disepakati bersama.

Organisasi sosial dapat berupa perkumpulan-perkumpulan sosial, seperti perkumpulan olahraga, birokrasi pemerintahan, organisasi perusahaan, hingga berupa partai atau organisasi massa. Organisasi semacam itu didirikan secara sadar sesuai kepentingan anggotanya untuk meraih suatu tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Masing-masing orang bekerja menurut spesialisasi dan tingkat keahlian masing-masing. Hubungan antarindividu sangat bersifat formal atau
kurang pribadi. Ikatan sosial di antara anggota masyarakat lebih bersifat asosiatif atau berdasar pada kepentingan tertentu dan bukan bersifat komunal seperti dalam masyarakat tradisional.
Dalam organisasi sosial tersebut umumnya terdapat rumusan yang jelas tentang cara pencapaian tujuan, perencanaan, program, pelaksanaan, dan sebagainya. Dalam setiap kegiatan tersebut, secara umum masingmasing anggota berpartisipasi dan bertanggung jawab atas tugas mereka masing-masing sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan bersama.

5. Penyesuaian Kelembagaan/Akomodasi Baru
Keadaan yang serasi dan harmonis akan timbul apabila lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok dalam kehidupan manusia benar-benar berfungsi dan saling mengisi. Dengan kata lain, lembaga yang dibutuhkan dalam kehidupan berjalan secara stabil atau tidak mengalami gangguan
dari faktor yang lain. Jadi, keserasian antara lembaga ekonomi, hukum, budaya, politik, dan lembaga lainnya akan menciptakan keadaan yang serasi dan harmonis dalam masyarakat. Dalam keadaan yang demikian, setiap individu secara psikologis akan merasakan ketenteraman. Setiap kali timbul gangguan terhadap keadaan yang serasi tadi maka masyarakat dapat menolaknya atau mengubah susunan lembaga-lembaga kemasyarakatan dengan maksud menerima unsur yang baru.

Adakalanya penerimaan unsur yang baru akan mengganggu keadaan keserasian atau keharmonisan yang mengakibatkan kegoyahan dalam suatu masyarakat. Keadaan ini terjadi bila unsur yang baru dan unsur yang lama masing-masing memiliki sifat yang bertentangan. Kalau kedua unsur ini secara bersamaan mempengaruhi nilai dan norma sosial yang ada maka akan berpengaruh pula kepada kehidupan masyarakat. Makin kuat tekanan terhadap perubahan itu makin tinggi animo masyarakat untuk menerima perubahan itu, serta makin penting sesuatu yang diubah itu untuk kehidupan masyarakat maka tingkat ketidakpastian pada masa transisi itu tidak akan terlalu tinggi. Sebaliknya, makin kurang tekanan serta animo masyarakat terhadap perubahan, walaupun ide yang disebarkan itu sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat maka tingkat ketidakpastian itu akan tetap tinggi.
Contoh: Bila harga barang-barang keperluan sehari-hari tiba-tiba naik maka perubahan tersebut cenderung mempengaruhi stabilitas perekonomian yang ditandai dengan terjadinya inflasi.
Sebaliknya, bila kenaikan harga itu berlangsung secara lambat dan bertahap maka stabilitas perekonomian dapat terkendali karena laju inflasi dapat ditekan.
Pada masa transisi ini akan terjadi disharmonisasi atau suatu keadaan yang tidak harmonis (serasi) di antara warga masyarakat. Selain itu, juga akan terjadi disorganisasi atau melemah dan memudarnya nilai dan norma lama. Saat mulai memudar dan melemahnya nilai serta norma lama, saat itu pula mulai muncul nilai serta norma baru. Kecepatan waktu masa transisi sangat tergantung pada proses pelembagaan nilai dan norma yang baru itu dan tekanan yang diberikan. Demikianlah masa transisi yang menimbulkan ketidakpastian atau situasi yang tegang itu terjadi sebagai akibat adanya proses penyesuaian dari nilai dan norma lama ke nilai dan norma baru.

Dalam masyarakat, penyesuaian setelah terjadinya perubahan sosial dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Penyesuaian dari Lembaga-lembaga Kemasyarakatan
Penyesuaian dari lembaga-lembaga kemasyarakatan merujuk pada keadaan di mana masyarakat berhasil menyesuaikan lembaga-lembaga kemasyarakatan dengan keadaan yang mengalami perubahan sosial dan kebudayaan.
b. Penyesuaian dari Individu yang Ada di Dalam Masyarakat
Penyesuaian dari individu yang ada dalam masyarakat merujuk pada usaha-usaha individu untuk menyesuaikan diri dengan lembagalembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan atau
pergantian agar terhindar dari disorganisasi psikologis. Dalam masyarakat yang mengalami perubahan dari masyarakat tradisional menuju modern, setiap warga masyarakat akan mengalami
perubahan itu. Misalnya, mereka akan dituntut untuk meningkatkan pendidikan, mengalami perubahan sikap menjadi lebih individualistis, dan dituntut untuk melakukan penyesuaian yang lain. Dengan cara itulah mereka dapat bertahan dan bersaing dalam kehidupan modern.