Study Hard: Macam Paragraf Beserta Contoh

Rabu, 19 Februari 2014

Macam Paragraf Beserta Contoh

Macam Paragraf Beserta Contoh







·      Macam-macam paragraf berdasarkan tujuannya :
1.      Paragraf pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
           Ditengah hutan terdapat sebuah rumah tua. Di rumah itu ada seorang nenek penghuni rumah tua tersebut, nenek itu kira-kira berumur 75 tahun. Setiap malam ia selalu melihat seorang wanita di rumah tersebut, mungkin itu setan. Tetapi nenek itu sudah terbiasa dengan hal-hal aneh semacam itu.

2.      Paragraf penghubung
Paragraf  ini berisi inti persoalan yang akan dikemukakan. Karena itu, paragraf penghubung biasanya paling panjang di antara paragraf-paragraf  yang lain yang saling berhubungan secara logis.
Contoh paragraph penghubung :
                Tiba-tiba dari kamar dekat dapur terdengar suara tangisan seorang wanita, semua anak muda itu pun kaget. Kobil dan Jamal berniat untuk menyelidikinya. Sesampainya di depan kamar dekat dapur itu, suaranya semakin keras terdengar. Tiba-tiba nenek penghuni rumah tua itu muncul di belakang mereka dan tangisan seorang cewek itu pun menghilang.

3.      Paragraf penutup
Paragraf  penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup :
Setelah mereka benar-benar kenyang, mereka segera mencari tempat tinggal. Dua hari kemudian mereka menemukan tempat tinggal yang menurut mereka tepat. Yaitu di sebuah padang rumput yang luas. Mereka tidak akan kekurangan makanan karena di tepi  padang rumput itu terdapat banyak pohon buah-buahan dan sebuah mata air yang sangat bersih. Didi dan Dodo hidup dengan rukun. Semakin hari persahabatan mereka semakin erat. Mereka pun hidup dengan aman, tenteram dan bahagia.

·      Macam Pengembangan Paragraf :
A. Berdasarkan Tehnik :
1.        Secara Alamiah
Dalam teknik ini penulis sekedar menggunakan pola yang sudah ada pada objek/kejadian yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan, yaitu:
a. Urutan ruang (spasial)
Membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari bawah ke atas, dari kanan ke kiri dan sebagainya.
Contoh:
                Fasilitas produksi pabrik itu berada pada lokasi yang strategis. Sekitar dua kilometer di sebelah barat adalah gudang milik pemasok bahan baku. Di sebelah timur, terdapat aliran sungai bersih yang menjadi sumber air untuk proses pengolahan. Dan yang terpenting, akses menuju jalan tol yang berada sekitar dua kilometer di sebelah selatan pabrik.

b. Urutan waktu (kronologis)
Menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
 Contoh:
                Menurut prasasti Calcuta, Airlangga adalah putra Udayana dengan putri Mahendradatta. Pada tahun 1016 Airlangga datang ke Jawa untuk melangsungkan perkawinannya dengan putri Dharmawangsa, namun pada saat itu Kerajaan Dharmawangsa diserang oleh Kerajaan Wurawari. Pada tahun 1041 Airlangga mengundurkan diri sebagai raja, kemudian atas saran Empu Bharada kerajaan dibagi menjadi dua yaitu Janggala dan Panjalu. Pada tahun 1049 Airlangga wafat dan di makamkan di Tirtha (Candi Belahan) yang diwujudkan dalam bentuk arca Wisnu yang sedang menaiki Garuda.

2.        Klimaks dan Antiklimaks
Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga gagasan yang paling tinggi kedudukan/kepentingannya.
Contoh:
                Akhir-akhir ini banyak terjadi perampokan di berbagai tempat di Jakarta terutama pada toko swalayan seperti indomaret maupun alfamart. Dari kejadian perampokan tersebut pihak toko sangatlah merugi. Tetapi mulai sekarang pada setiap tempat maupun toko yang menurutnya rawan perampokan akan diberi petugas keamanaan seperti satpam.

3.        Umum – Khusus & Khusus – Umum (deduktif & induktif)
Cara pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan adalah cara deduktif dan induktif.
Contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara deduktif :
                Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik  yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas Negara.

Contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara induktif :
                Biasakan membaca dalam kelompok-kelompok kata. Hindari membaca kata demi kata. Jika ini kebiasaan kalian, ubahlah cara membaca itu dengan melihat satuan kalimat yang lebih tinggi dari pada kata, misalnya melihat frase demi frase. Jangan mengulang-ulang kalimat yang terlah dibaca. Itu semua adalah cara meningkatkan kecepatan membaca.
  

B.   Berdasarkan Isi :
 1.   Perbandingan dan Pertentangan
Untuk menambah kejelsan sebuah paragraf, kadang penulis berusaha untuk membandingkan atau mempertentangkan. Dalam membandingkan tentu saja penulis menunjukkan persamaan dan perbedaanya.
Contoh:
                Pemakaian batubara di Indonesia sampai saat ini masih terbatas, belum mampu dimanfaatkan sepenuhnya. Di Negara maju batubara sudah bisa diolah menjadi sumber energi. Di samping itu, dengan teknologi tinggi batubara sudah bisa menghasilkan bahan baku industry kimia berupa gas sintetis.

2.        Analogi
Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan yang tidak atau kurang dikenal umum. Berguna untuk menjelasakn sesuatu yang kurang dikenal tersebut.
Contoh :
                Bunga mawar adalah bunga yang eksotik. Memberikan keindahan dan keharuman. Banyak kumbang yang ingin hinggap di bunga itu. Namun, tidaklah mudah. Banyak duri tajam di sekelilingnya.Ibarat gadis nan elok rupawan, banyak nian rintangan untuk mempersunting ke pelaminan.

3.        Berisi Contoh-contoh
Sebuah generalisasi yang terlalu umum, untuk bisa memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang memerlukan contoh-contoh yang konkret.
Contoh :
                Betapa sulitnya seorang pecandu rokok untuk menghentikan kebiasaan merokoknya. Seberapa mahal pun harga rokok mereke tetap akan membelinya. Misalnya di Malaysia, harga 20 batang rokok menghabiskan uang untuk membeli rokok lebih banyak daripada yang dipakai untuk membeli gandum, daging, dan buah-buahan sebagai kebutuhan utama mereka.

4.        Sebab – Akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraph  dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas; atau sebaliknya.
Contoh:
                Sudah beberapa hari ibunya Andi sakit. Ayahnya yang dinanti-nanti dari Samarinda untuk menjaga ibunya belum datang. Adik-adiknya yang masih kecil belum bisa menjaga ibunya. Terpaksa ia tidak masuk sekolah untuk menjaga ibunya.

5.        Definisi Luas
Untuk memberikan batasan tentang sesuatu, penulis kadang harus menguraikan dengan beberapa kalimat, bahkan beberapa alenia.
 Contoh :
                Istilah Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

6.        Klasifikasi
Dalam mengembangkan karangan, kadang penulis mengelompokkan hal-hal yang memiliki kesamaan atau perbedaan. Bahkan pengelompokkan ini bisa diperinci lagi ke dalam kelompok-kelompok yag lebih kecil.
 Contoh :
                Pada dunia hewan pengelompokan berdasarkan ada tidak adanya tulang belakang (Vertebrae),yaitu hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata). Hewan bertulang belakang digolongkan menjadi Ikan (Pisces), Hewan dua alam (Amfibi), Hewan melata (Reptil), Burung (Aves), dan Hewan menyusui (Mamalia). Sedangkan Hewan tak bertulang belakang (Avertebrata) digolongkan menjadi hewan bersel satu, hewan berpori, hewan berongga, hewan berkulit duri, cacing, hewan lunak, hewan berbuku-buku.


Tujuan dan Sifat Paragraf
1.     Paragraf Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
                Pantai Sanur terletak di Desa Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan Kotamadya Dati II Denpasar. Pantai ini terletak di sebelah Timur dan Selatan desa Sanur, yang merupakan tepi Samudra Indonesia sebelah Selatan Pulau Bali. Pantai Sanur terkenal karena pemandangan dan atmosfir yang indah. Pasir putih yang menutupi pantai sepanjang Hotel Bali Beach hingga ke Selatan (Pantai Mertasari). Pantai ini menghadap ke arah timur sehingga akan selalu dapat menikmati keindahan matahari terbit, dan pada sore hari di daerah pantai akan mendapatkan suasana yang spesifik. Secara umum Sanur merupakan tempat berlibur yang menginginkan suasana tenang.

2.     Paragraf Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Pada hari jum’at pagi diruang kelas 8, khususnya 8 B terlihat wajah siswa-siswi yang senang. Hari ini ada acara mengumpulkan sumbangan untuk korban Gempa Bumi yang terjadi di Sumatra. Sumbangan itu boleh uang dan pakaian. Via membawa uang lima puluh ribu rupiah sedangkan, temannya yang duduk sebangku dengannya yaitu, Dian membawa pakaian yang masih bagus dan tertata rapi. Mereka semua terlihat asyik mengobrol pagi ini. Sementara itu di tengah suasana yang ceria, ada seorang anak yang duduk termenung sendirian. Terlihat kesedihan di wajahnya, dia adalah Mega si anak pandai  itu.

3.     Paragraf Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
                Jahe di kenal baik di masyarakat Indonesia sebagai salah satu rempah. Hampir semua wilayah di tanah air umumnya memanfaatkan jahe sebagai  salah satu bahan masakan penting. Secara tradisional  jahe digunakan sebagai peluruh dahak atau obat batuk, peluruh keringat, peluruh angin perut, diare, dan pencegah mual. Baik untuk menghilangkan mual dan kembung karena, perjalanan jauh (mabuk darat, mabuk udara, atau mabuk laut) bahkan jahe bisa dikonsumsi dalam bentuk teh untuk memperbaiki pencernaan, menghilangkan gangguan dalam saluran penceraan, dan merangsang nafsu makan.


4.     Paragraf Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
                Telepon genggam atau biasa disebut HP sekarang sudang banyak dimiliki oleh masyarakat. Di samping merupakan alat komunikasi yang mudah dibawa kemana-mana, pengoperasian telepon pun tidak sulit dan harganya juga terjangkau. Telepon sekarang ini sangatlah bermacam-macam variasi bentuk, merk, dan model baru. Oleh karena itu, sekarang barang tersebut sudah dianggap bukan barang mewah lagi.

5.     Paragraf Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
                Hal umum yang menyebabkan orang mengalami gangguan pencernaan antara lain, pola mkan tidak teratur, sering terlambat makan, kurang mengkonsumsi sayur juga buah, dan kurang memperhatikan gizi makanan. Padahal, keseimbangan makanan terbukti memelihara kondisi fisik seseorang. Jadi, dari sekarang mulailah hidup anda dengan makan makanan yang sehat, higenis, seimbang, dan mempunyai gizi yang tinggi.





Tidak ada komentar: