PERINTAH MEMBAGUSKAN
SHALAT
Dan Ancaman Bagi
YANG MELALAIKAN
Sehubungan
dengan bulan suci Ramadhan, maka kita dipanggil untuk menggunakan kesempatan
ini buat memperbaiki
ibadah kita, khususnya shalat Tarawih sehingga kita dapat mencapai target yaitu
mendapat keampunan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Artinya
: Barangsiapa beribadah di (bulan) Ramadhan karena iman dan karena hendak
mendapat ganjaran, niscaya diampunkan baginya apa-apa yang telah lalu dari
dosanya". (Muttafaq 'alaihi).
Dalam
hal ini Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, telah memberi contoh sebagaimana
yang disebutkan hadits 'Aisyah : "...... beliau shalat empat raka'at,
jangan engkau tanya bagus dan panjangnya.....". Riwayat ini menunjukkan
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaguskan shalatnya, maksudnya
memperbanyak/ memanjangkan bacaan-bacaan, thuma'ninah dalam gerakan serta
khusyu'.
Untuk
mewujudkan tujuan-tujuan tersebut dibawah ini penulis kemukakan hadits-hadits
yang berkaitan dengan masalah tersebut :
"Artinya
: Dari Abu Hurairah radyillahu 'anhum ia berkata : Bahwasanya seorang laki-laki
telah masuk masjid dan shalat, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam berada di sisi masjid, maka ia datang (kepadanya) dan memberi salam
kepadanya, maka ia menjawab salamnya sambil berkata : "Wa 'alaikas
salaam", ulangi shalatmu karena sesungguhnya engkau belum shalat, maka ia
kembali dan shalat kemudian memberi salam, ia berkata : "Wa 'alaikas
salaam" kembali dan shalatlah, karena sesungguhnya engkau tidak/belum
shalat, pada yang ketiga kali ia berkata : Ajarkanlah kepadaku, maka sabdanya :
Apabila engkau akan melaksanakan shalat sempurnakanlah wudhu', kemudian
menghadaplah ke kiblat dan bertakbirlah, dan bacalah apa-apa yang mudah dari
Al-Qur'an kemudian ruku'lah sehingga benar-benar ruku', kemudian angkatlah
kepalamu sehingga engkau benar-benar berdiri, kemudian sujudlah dengan
benar-benar sujud, kemudian angkatlah (tubuhnya) sehingga rata dan benar-benar
duduk, kemudian sujudlah dengan benar-benar sujud, kemudian angkatlah sehingga
benar-benar berdiri, kemudian lakukan semua itu di shalatmu seluruhnya".
Penjelasan.
Hadits
ini diriwayatkan oleh Bukhari II:191,219 dan 222, II:31,467, Muslim II:10-11,
dan selain keduanya.
Maksud
hadits ini shalat itu harus thuma'ninah, yaitu tenteram dalam gerakan, baik
ketika berdiri, ruku', sujud, duduk antara dua sujud dan lain sebagainya.
"Artinya
: Dari Abu Mas'ud Al-Badri ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam : Tidak mendapat pahala shalat seseorang yang tidak
meluruskan punggungnya dalam ruku' dan sujud".
Penjelasan.
Hadits
ini diriwayatkan oleh Abu Dawud I:136, Nasa'i I:167, Tirmidzi II:51, Ibnu Majah
I:284, Ad-Daarimi I:304, Thahawi dalam Al-Musykil I:80, Thayalisi I:97, Ahmad
IV:119 dan Daraquthni, Ia berkata : Sanad hadits ini SHAHIH.
"Artinya
: Dari Abi Hurarirah radyillahu 'anhum, ia berkata : Sesungguhnya sejelek-jelek
manusia adalah pencuri yang mencuri shalatnya. Mereka bertanya : Hai Rasulullah
! Bagaimana mencuri shalatnya ? Ia bersabda : (Yaitu) tidak menyempurnakan
ruku'nya dan sujudnya".
Penjelasan.
Dikeluarkan
oleh Hakim dan dishahkannya I:229 serta disepakati oleh Adz-Dzahabi. Hadits ini
juga mempunyai beberapa syahid di antaranya hadits Malik I:181 dari Nu'man
Murrah, sanadnya Shahih Mursal, juga bagi Thayalisi I:97 dari Abi Sa'id
dishahkan oleh Suyuthi dalam kitab "Tanwirul Hawalik".
Maksud
hadits ini, orang yang tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya di ibaratkan
orang yang telh mencuri shalatnya.
Dari
'Amr bin Ash dan Khalid bin Walid dan Syarhabil bin Hasanah serta Yazid bin Abi
Sufyan, mereka berkata :
"Artinya
: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, melihat seorang laki-laki tidak
menyempurnakan ruku'nya, dan mematuk dalam sujudnya. Maka sabdanya : Seandainya
orang ini mati dalam keadaan seperti ini, maka ia mati bukan dalam millah
Muhammad".
Penjelasan.
Hadits
ini diriwayatkan oleh Aajiry dalam kitab "Al-Arba'iin" dan Baihaqi
II:89 dengan sanad yang Hasan. Mundziri berkata : Hadits ini juga diriwayatkan
oleh Thabrani dalam Mu'jamul Kabir dan juga Abu Ya'la dengan sanad yang Hasan
serta Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya.
Hadits
ini menerangkan bahwa mereka yang tidak menyempurnakan ruku' dan sujud seperti
burung yang mematuk, berarti telah mengerjakan suatu amalan yang tidak di sukai
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Dari
Thalqi bin Ali radyillahu 'anhum ia berkata : Telah bersabda Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya
: Allah tidak akan melihat shalat seseorang hamba yang tidak meluruskan tulang
belakangnya diantara sujudnya dan ruku'nya".
Penjelasan.
Diriwayatkan
oleh Ahmad IV:22, Thabrani dalam Al-Kabir dan Dhiya' Al-Muqaddasi dalam
Al-Mukhtarah II:34 dengan sanad yang shahih. Hadits ini mempunyai syahid dalam
Al-Musnad II:525. Ibnul Mundzir mengatakan bahwa sanadnya baik.
Perkataan
"Allah tidak akan melihat itu" menunjukkan bahwa pekerjaan seperti
itu tidak disukai.
Hadits-hadits
yang disebutkan di atas, terpakai sesuai dengan keumumannya, yaitu baik untuk
shalat Fardhu atau Sunnah, siang atau malam, bahkan sebagian ulama seakan
menekankan pada shalat Tarawih, seperti Imam Nawawi, beliau menyebutkan
hadits-hadits tersebut pada "Bab Adzkaar Shalat Tarawih". Lihat
Al-Adzkaar IV:297.
Semoga
dengan melaksanakan shalat seperti yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam, kita akan mendapat keampunan khususnya di bulan suci
Ramadhan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar