Macam Paragraf Beserta Contoh
· Macam-macam paragraf berdasarkan
tujuannya :
1. Paragraf pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat
ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang
akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Ditengah hutan terdapat sebuah rumah tua. Di rumah itu ada seorang nenek penghuni rumah tua tersebut, nenek itu kira-kira berumur 75 tahun. Setiap malam ia selalu melihat seorang wanita di rumah tersebut, mungkin itu setan. Tetapi nenek itu sudah terbiasa dengan hal-hal aneh semacam itu.
Ditengah hutan terdapat sebuah rumah tua. Di rumah itu ada seorang nenek penghuni rumah tua tersebut, nenek itu kira-kira berumur 75 tahun. Setiap malam ia selalu melihat seorang wanita di rumah tersebut, mungkin itu setan. Tetapi nenek itu sudah terbiasa dengan hal-hal aneh semacam itu.
2. Paragraf penghubung
Paragraf ini berisi inti persoalan yang akan
dikemukakan. Karena itu, paragraf penghubung biasanya paling panjang di antara
paragraf-paragraf yang lain yang saling
berhubungan secara logis.
Contoh paragraph penghubung :
Tiba-tiba
dari kamar dekat dapur terdengar suara tangisan seorang wanita, semua anak muda
itu pun kaget. Kobil dan Jamal berniat untuk menyelidikinya. Sesampainya di
depan kamar dekat dapur itu, suaranya semakin keras terdengar. Tiba-tiba nenek
penghuni rumah tua itu muncul di belakang mereka dan tangisan seorang cewek itu
pun menghilang.
3. Paragraf penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk
argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang
dianggap penting.
Contoh paragraf penutup :
Setelah mereka benar-benar kenyang,
mereka segera mencari tempat tinggal. Dua hari kemudian mereka menemukan tempat
tinggal yang menurut mereka tepat. Yaitu di sebuah padang rumput yang luas.
Mereka tidak akan kekurangan makanan karena di tepi padang rumput itu
terdapat banyak pohon buah-buahan dan sebuah mata air yang sangat bersih. Didi
dan Dodo hidup dengan rukun. Semakin hari persahabatan mereka semakin erat.
Mereka pun hidup dengan aman, tenteram dan bahagia.
· Macam Pengembangan Paragraf :
A. Berdasarkan Tehnik :
1. Secara
Alamiah
Dalam teknik ini penulis sekedar
menggunakan pola yang sudah ada pada objek/kejadian yang dibicarakan. Susunan
logis ini mengenal dua macam urutan, yaitu:
a. Urutan ruang (spasial)
Membawa pembaca dari satu titik ke titik
berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke
belakang, dari luar ke dalam, dari bawah ke atas, dari kanan ke kiri dan
sebagainya.
Contoh:
Fasilitas
produksi pabrik itu berada pada lokasi yang strategis. Sekitar dua kilometer di
sebelah barat adalah gudang milik pemasok bahan baku. Di sebelah timur,
terdapat aliran sungai bersih yang menjadi sumber air untuk proses pengolahan.
Dan yang terpenting, akses menuju jalan tol yang berada sekitar dua kilometer
di sebelah selatan pabrik.
b. Urutan waktu (kronologis)
Menggambarkan urutan terjadinya peristiwa,
perbuatan, atau tindakan.
Contoh:
Menurut
prasasti Calcuta, Airlangga adalah putra Udayana dengan putri Mahendradatta.
Pada tahun 1016 Airlangga datang ke Jawa untuk melangsungkan perkawinannya
dengan putri Dharmawangsa, namun pada saat itu Kerajaan Dharmawangsa diserang
oleh Kerajaan Wurawari. Pada tahun 1041 Airlangga mengundurkan diri sebagai
raja, kemudian atas saran Empu Bharada kerajaan dibagi menjadi dua yaitu
Janggala dan Panjalu. Pada tahun 1049 Airlangga wafat dan di makamkan di Tirtha
(Candi Belahan) yang diwujudkan dalam bentuk arca Wisnu yang sedang menaiki
Garuda.
2. Klimaks
dan Antiklimaks
Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah
gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian
berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga gagasan yang paling tinggi
kedudukan/kepentingannya.
Contoh:
Akhir-akhir
ini banyak terjadi perampokan di berbagai tempat di Jakarta terutama pada toko
swalayan seperti indomaret maupun alfamart. Dari kejadian perampokan tersebut
pihak toko sangatlah merugi. Tetapi mulai sekarang pada setiap tempat maupun
toko yang menurutnya rawan perampokan akan diberi petugas keamanaan seperti
satpam.
3. Umum
– Khusus & Khusus – Umum (deduktif & induktif)
Cara pengungkapan paragraf yang
paling banyak digunakan adalah cara deduktif dan induktif.
Contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara
deduktif :
Globalisasi adalah sebuah
istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga
kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan
istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau
batas-batas Negara.
Contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara
induktif :
Biasakan
membaca dalam kelompok-kelompok kata. Hindari membaca kata demi kata. Jika ini
kebiasaan kalian, ubahlah cara membaca itu dengan melihat satuan kalimat yang
lebih tinggi dari pada kata, misalnya melihat frase demi frase. Jangan
mengulang-ulang kalimat yang terlah dibaca. Itu semua adalah cara meningkatkan
kecepatan membaca.
B.
Berdasarkan Isi :
1. Perbandingan
dan Pertentangan
Untuk menambah kejelsan
sebuah paragraf, kadang penulis berusaha untuk membandingkan atau
mempertentangkan. Dalam membandingkan tentu saja penulis menunjukkan persamaan
dan perbedaanya.
Contoh:
Pemakaian
batubara di Indonesia sampai saat ini masih terbatas, belum mampu dimanfaatkan
sepenuhnya. Di Negara maju batubara sudah bisa diolah menjadi sumber energi. Di
samping itu, dengan teknologi tinggi batubara sudah bisa menghasilkan bahan
baku industry kimia berupa gas sintetis.
2. Analogi
Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal
umum dengan yang tidak atau kurang dikenal umum. Berguna untuk menjelasakn
sesuatu yang kurang dikenal tersebut.
Contoh :
Bunga
mawar adalah bunga yang eksotik. Memberikan keindahan dan keharuman. Banyak
kumbang yang ingin hinggap di bunga itu. Namun, tidaklah mudah. Banyak duri
tajam di sekelilingnya.Ibarat gadis nan elok rupawan, banyak nian rintangan
untuk mempersunting ke pelaminan.
3. Berisi
Contoh-contoh
Sebuah generalisasi yang terlalu umum, untuk
bisa memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang memerlukan contoh-contoh yang
konkret.
Contoh :
Betapa
sulitnya seorang pecandu rokok untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.
Seberapa mahal pun harga rokok mereke tetap akan membelinya. Misalnya di
Malaysia, harga 20 batang rokok menghabiskan uang untuk membeli rokok lebih
banyak daripada yang dipakai untuk membeli gandum, daging, dan buah-buahan
sebagai kebutuhan utama mereka.
4. Sebab
– Akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraph
dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal
ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran
penjelas; atau sebaliknya.
Contoh:
Sudah
beberapa hari ibunya Andi sakit. Ayahnya yang dinanti-nanti dari Samarinda untuk
menjaga ibunya belum datang. Adik-adiknya yang masih kecil belum bisa menjaga
ibunya. Terpaksa ia tidak masuk sekolah untuk menjaga ibunya.
5. Definisi
Luas
Untuk memberikan batasan
tentang sesuatu, penulis kadang harus menguraikan dengan beberapa kalimat,
bahkan beberapa alenia.
Contoh
:
Istilah
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar
manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang
lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi
adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang
melintasi batas Negara. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak
karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga
kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan
istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau
batas-batas negara.
6. Klasifikasi
Dalam mengembangkan karangan, kadang penulis
mengelompokkan hal-hal yang memiliki kesamaan atau perbedaan. Bahkan
pengelompokkan ini bisa diperinci lagi ke dalam kelompok-kelompok yag lebih
kecil.
Contoh
:
Pada
dunia hewan pengelompokan berdasarkan ada tidak adanya tulang belakang
(Vertebrae),yaitu hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan hewan tidak bertulang
belakang (Avertebrata). Hewan bertulang belakang digolongkan menjadi Ikan
(Pisces), Hewan dua alam (Amfibi), Hewan melata (Reptil), Burung (Aves), dan
Hewan menyusui (Mamalia). Sedangkan Hewan tak bertulang belakang (Avertebrata)
digolongkan menjadi hewan bersel satu, hewan berpori, hewan berongga, hewan
berkulit duri, cacing, hewan lunak, hewan berbuku-buku.
Tujuan dan Sifat Paragraf
1. Paragraf Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu
hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar
hal tersebut.
Contoh:
Pantai
Sanur terletak di Desa Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan Kotamadya Dati II
Denpasar. Pantai ini terletak di sebelah Timur dan Selatan desa Sanur, yang
merupakan tepi Samudra Indonesia sebelah Selatan Pulau Bali. Pantai Sanur
terkenal karena pemandangan dan atmosfir yang indah. Pasir putih yang menutupi
pantai sepanjang Hotel Bali Beach hingga ke Selatan (Pantai Mertasari). Pantai
ini menghadap ke arah timur sehingga akan selalu dapat menikmati keindahan
matahari terbit, dan pada sore hari di daerah pantai akan mendapatkan suasana
yang spesifik. Secara umum Sanur merupakan tempat berlibur yang menginginkan
suasana tenang.
2. Paragraf Narasi
Karangan ini berisi rangkaian
peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis
ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Pada hari jum’at pagi diruang kelas 8,
khususnya 8 B terlihat wajah siswa-siswi yang senang. Hari ini ada acara
mengumpulkan sumbangan untuk korban Gempa Bumi yang terjadi di Sumatra. Sumbangan
itu boleh uang dan pakaian. Via membawa uang lima puluh ribu rupiah sedangkan,
temannya yang duduk sebangku dengannya yaitu, Dian membawa pakaian yang masih
bagus dan tertata rapi. Mereka semua terlihat asyik mengobrol pagi ini.
Sementara itu di tengah suasana yang ceria, ada seorang anak yang duduk
termenung sendirian. Terlihat kesedihan di wajahnya, dia adalah Mega si anak
pandai itu.
3. Paragraf
Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan
tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Jahe di kenal baik di masyarakat Indonesia sebagai salah satu rempah. Hampir semua wilayah di tanah air umumnya memanfaatkan jahe sebagai salah satu bahan masakan penting. Secara tradisional jahe digunakan sebagai peluruh dahak atau obat batuk, peluruh keringat, peluruh angin perut, diare, dan pencegah mual. Baik untuk menghilangkan mual dan kembung karena, perjalanan jauh (mabuk darat, mabuk udara, atau mabuk laut) bahkan jahe bisa dikonsumsi dalam bentuk teh untuk memperbaiki pencernaan, menghilangkan gangguan dalam saluran penceraan, dan merangsang nafsu makan.
Jahe di kenal baik di masyarakat Indonesia sebagai salah satu rempah. Hampir semua wilayah di tanah air umumnya memanfaatkan jahe sebagai salah satu bahan masakan penting. Secara tradisional jahe digunakan sebagai peluruh dahak atau obat batuk, peluruh keringat, peluruh angin perut, diare, dan pencegah mual. Baik untuk menghilangkan mual dan kembung karena, perjalanan jauh (mabuk darat, mabuk udara, atau mabuk laut) bahkan jahe bisa dikonsumsi dalam bentuk teh untuk memperbaiki pencernaan, menghilangkan gangguan dalam saluran penceraan, dan merangsang nafsu makan.
4. Paragraf Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran
suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Telepon genggam atau biasa disebut HP sekarang sudang banyak dimiliki oleh masyarakat. Di samping merupakan alat komunikasi yang mudah dibawa kemana-mana, pengoperasian telepon pun tidak sulit dan harganya juga terjangkau. Telepon sekarang ini sangatlah bermacam-macam variasi bentuk, merk, dan model baru. Oleh karena itu, sekarang barang tersebut sudah dianggap bukan barang mewah lagi.
Telepon genggam atau biasa disebut HP sekarang sudang banyak dimiliki oleh masyarakat. Di samping merupakan alat komunikasi yang mudah dibawa kemana-mana, pengoperasian telepon pun tidak sulit dan harganya juga terjangkau. Telepon sekarang ini sangatlah bermacam-macam variasi bentuk, merk, dan model baru. Oleh karena itu, sekarang barang tersebut sudah dianggap bukan barang mewah lagi.
5. Paragraf Persuasi
Karangan ini bertujuan
mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Hal umum yang menyebabkan orang mengalami gangguan pencernaan antara lain, pola mkan tidak teratur, sering terlambat makan, kurang mengkonsumsi sayur juga buah, dan kurang memperhatikan gizi makanan. Padahal, keseimbangan makanan terbukti memelihara kondisi fisik seseorang. Jadi, dari sekarang mulailah hidup anda dengan makan makanan yang sehat, higenis, seimbang, dan mempunyai gizi yang tinggi.
Hal umum yang menyebabkan orang mengalami gangguan pencernaan antara lain, pola mkan tidak teratur, sering terlambat makan, kurang mengkonsumsi sayur juga buah, dan kurang memperhatikan gizi makanan. Padahal, keseimbangan makanan terbukti memelihara kondisi fisik seseorang. Jadi, dari sekarang mulailah hidup anda dengan makan makanan yang sehat, higenis, seimbang, dan mempunyai gizi yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar